Tak Perlu Khawatir dengan Rezekimu dan Tetap Tengadahkan Tanganmu Ke Langit Saat Berdoa. 🫴🏻
Pernah suatu ketika, ijazah diploma luntang-lantung ke sana-sini. Tak kunjung ia memberikan pekerjaan untuk sang pemilik.
“Di sini minimal Sarjana.” Katanya.
Rasanya letih, tak mau introspeksi diri. Apa yang sebenarnya kurang dari diri ini?
Sudahkah kita mendekatkan diri dengan sang pemberi rezeki?
—
Sebelum bekerja di kantor yang sekarang, saya hidup dari menulis blog dan kerja lepas menyediakan jasa pembuatan website.
Jasa pembuatan website yang lebih sering sepi. Saya kemudian menulis di banyak blog hingga akhirnya menghasilkan cukup banyak penghasilan bulanan.
Pada salah satu bulan di tahun 2017, bahkan sempat menyentuh angka 14jta dalam satu bulan.
Kemudian, penghasilan dari menulis itu semakin menurun hingga tak cukup lagi untuk biaya hidup. Uang yang ditabung pun akhirnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Tak masalah,” Kataku.
Sebelumnya pun saya tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang aku inginkan.
Lantas, aku kembali mengambil air wudhu dan bergegas ke masjid. Kembali menengadahkan tanganku ke langit berdoa di antara adzan dan iqomah.
Doa adalah sebuah permohonan yang dipenuhi dengan rasa berharap kepada Allah Azza Wa Jalla.
Bukankah itu sederhana? Kenapa kadang kita sulit melakukannya?
Adapun apa yang telah kita capai hari ini, bisa jadi adalah dari doa-doa sebelumnya. Doamu, doa sahabatmu dan doa dari kedua orang tuamu.
Jangan pernah berhenti untuk berdoa, meskipun bertahun-tahun lamanya. Tiada kerugian sedikitpun bagi seseorang yang memohon dan meminta pertolongan dari Allah.
Baca juga: Kekuatan Doa
In the bus
Singapore, 16 November 2022
#ShariaLifestyleGeek
#SalafWays
