Pernah kebayang gak sih? Bagaimana jadinya hidup tanpa musik?
Pagi ini saja, alarm yang membangunkan.
Kemudian,
Pesan di aplikasi mobile dan email mulai muncul, begitu pula dengan reminder dari Google Calendar. Nada dering senantiasa hidup ditengah kita, manusia.
Berselancar di dunia maya? Media iklan ada musik. Konten vidio di internet hampir selalu diiringi dengan musik.
Begitu pula dengan public space yang lain. Musik senantiasa menemani hari-hari.
Acara musik? Ini lebih parah lagi. Orang-orang jelas datang ke sana untuk mendengarkan nyanyian.
Namun, pernahkah kita mencoba untuk setidaknya menguranginya? Alih-alih membuka Spotify hari ini, kita menghapusnya.
Apakah hal ini bisa dilakukan?
Tulisan ini adalah sebuah experience dari seseorang yang sudah lebih dari 5 tahun mencoba berhenti mendengarkan musik. Semoga kisah ini menginspirasi.
Ya. Terlepas dari kontroversi halal-haram dalam Islam, musik dan nyanyian telah menjadi alat penghibur untuk semua kalangan meski seleranya berbeda. Bahkan, ada yang menggunakan untuk menghapus lara.
Menghilangkan musik dari kehidupan kita hampir mustahil. Tapi nyatanya, meski sulit kita tetap bisa baik-baik saja.
Setelah 5 tahun mencobanya, kita bahkan mampu dan tak perlu dihadapkan dengan pilihan ingin mendengarkan lagu apa hari ini.
Hidup akan tetap berjalan. Pikiran mungkin akan lebih jernih. Terkadang memilih keheningan adalah yang terbaik dalam hidup.
Rasanya sudah terlalu banyak yang telinga kita dengar. Ia bisa jadi sudah sangat lelah.
Biarkan waktu / orang lain saja yang memilih. Cukup nyanyian yang tidak sengaja saja yang terdengar, ia tak perlu memilihnya sendiri.
So, apakah kita akan hampa hidup tanpa musik?
Tidak.
#ShariaLifestyleGeek
#SalafWays
