Ficky Septian Ali Seorang Suami, Blogger, Penulis Paruh Waktu, Storyteller, Pemuda Hijrah dan Banyak Lagi.

Baper Boleh Apabila Baper Itu Positif

2 min read

Jangan Terlalu Baper Dengan Urusan Dunia

Baper Hukumnya Haram

Bawa perasaan atau baper ini hukumnya boleh. Namun, pada urusan dunia tentu hal ini jelas TIDAK DIPERBOLEHKAN.

Masalah percintaan sebelum menikah (pacaran), jelas urusan dunia, karena itu TIDAK BOLEH baper!

Hindari baper  terhadap masalah dunia!

Apabila teman-teman sudah terlanjur jatuh hati/cinta terhadap seseorang. Maka berdoalah kepada Allah SWT, agar kelak ia menjadi jodohmu.

Saya sarankan untuk; Jatuh Cinta dalam Diam.

Karena ketika perasaan itu diungkapkan dan akhirnya berubah menjadi pacaran itu adalah perasaan yang dibawa setan.

Setan akan selalu menjadi pihak ketiga yang akan selalu mendekatkan kalian kepada zina.

Namun, apabila hal itu tidak diungkapkan dan menimbulkan perasaan yang sangat membani, maka perbanyaklah ibadah. Tujuannya adalah untuk menghindarkan teman-teman dari khayalan-khayalan tingkat tinggi yang dibawa oleh setan.

Baper Hukumnya Sunnah

Baper kepada hal yang positif ini ternyata hukumnya sunnah.

Lalu bagaimana baper yang positif?

Hal ini kaitannya dengan Akhirat.

Ketika teman-teman sedang ibadah, mengikuti kajian, sholat dan hal-hal lain yang mengetarkan hati karena mengingat akan dosa-dosa maka hukumnya sunnah untuk baper.

Baper yang seperti ini akan membuat iman teman-teman lebih baik. Kadar imannya naik dan hal ini membuat kita senantiasa semakin mengingat Allah SWT.

Kemudian baper yang positif ini akan membawa kita hijrah dari keburukan kepada kebaikan. Hal ini akan membuat ibadah teman-teman menjadi semakin baik dan khusyu.

Ketika kita sudah menikah, maka wajib hukumnya untuk membawa perasaan kita kepada pasangan suami / istri kita.

Karena hubungan rumah tangga ini sebisa mungkin harus baik. Karena itu nilai-nilai islam harus ditantamkan kepada keluarga kita di rumah.

Rasulullah SAW sendiri, sering baper apabila hal itu berkaitan dengan Khadijah.

Segala hal yang dimiliki oleh Khadijah  telah diberikan semuanya untuk membantu Nabi Muhammad berdakwah. Khadijah telah mengorbankan seluruh harta dan jiwanya untuk Rasulullah.

Dialah Khadijah radiallahu anha, salah satu wanita yang dijamin masuk surga selain Asiyah isteri Fir’aun, Maryam binti Imran, dan Fatimah Az-Zahra.

Dialah wanita yang sering membuat Rasulullah baper.

Dialah wanita yang memiliki sikap ‘wafa’ (habis-habisan) kepada Rasulullah. Khadijah habis-habisan untuk berjuang bersama Rasulullah. Cinta tanpa syarat.

Khadijah berikan segalanya untuk Rasulullah. Ia berikan hatinya. Ia berikan semuanya untuk Muhammad SAW.

Khadijah adalah orang pertama yang mendukung Nabi SAW sejak awal kenabian.

Kata Khadijah, ”Gembiralah dan teguhlah, wahai, putera pamanku. Demi Allah yang menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau menjadi Nabi umat ini.”

Nabi Muhammad SAW tidak mendapatkan sesuatu dari Khadijah, kecuali peneguhan bagi hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi urusannya.

Nabi Muhammad SAW tidak pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menyedihkan, baik berupa penolakan, pendustaan, ejekan terhadapnya atau penghindaran darinya.

Akan tetapi Khadijah melapangkan dadanya, melenyapkan kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan urusannya. Demikian hendaknya wanita ideal.

Ketika Rasulullah keluar dari rumahnya dan mendapati begitu banyak masalah, dan kemudian pulang ke rumah, maka hilanglah semua masalah Rasulullah ketika Khadijah memeluknya dan menenangkannya.

Rasulullah bersabda :”Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia.”

[HR. Imam Ahmad dalam “Musnad”-nya, 6/118]

Diriwayatkan dalam hadits shahih, dari Abu Hurairah r.a., dia berkata :”Jibril datang kepada Rasulullah, lalu berkata : ”Wahai, Rasulullah, ini Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan kepadanya salam dari Tuhan-nya dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga, (terbuat) dari mutiara yang tiada suara ribut di dalamnya dan tiada kepayahan.”

[Shahih Bukhari, Bab Perkawinan Nabi SAW dengan Khadijah dan Keutamaanya]

Kemudian apa yang terjadi ketika Khadijah meninggal?

Rasulullah masih baper (membawa perasaannya) kepada Khadijah. Bahkan sudah bertahun-tahun Siti Khadijah meninggal dunia, kebaikannya senantiasa dikenang dan disebut-sebutnya.

Sampai Siti ‘Aisyah sendiri, isteri yang amat dikasihi Rasulullah SAW dan yang mempunyai kedudukan istimewa di sisi beliau lebih dari istri-istri yang lain, konon sampai merasa cemburu kepada Siti Khadijah yang telah lama meninggal dunia, lebih cemburu dari pada terhadap madunya yang lain-lain yang masih hidup, karena mendengar sanjungan Nabi SAW yang tak habis-habisnya tentang kebaikan Siti Khadijah isteri yang amat berbudi  itu.

Rasulullah begitu cintanya kepada Khadijah, meskipun sudah tiada, kenangannya selalu ada dalam hatinya.

Begitulah baper yang diperbolehkan.

Baper kepada suami / istri lebih utama dari pada baper kepada seseorang yang bukan siapa-siapa. Apalagi pacar yang belum tentu jelas sampai kepada pelaminan.

Baper Hukumnya Wajib

Baper positif yang lain adalah baper ketika agamamu di hina.

Islam datang membawa kedamaian.

Namun, beberapa orang menyebar fitnah untuk menebar kebencian terhadap Islam. Hukumnya wajib baper. Bahkan sampai marah sekalipun.

Sesungguhnya mereka adalah orang-orang kafir dan orang-orang munafik yang akan selalu memusuhi umat Islam.

Dan sesungguhnya memerangi mereka adalah lahan jihad untuk umat muslim.

Baper ini positif.

Jika kita belum mampu memerangi, maka berdoalah semoga mereka yang menebar kebencian kepada Islam akan segera mendapatkan hidayah dari Allah SWT.

Berdoalah. Menangislah. Bawa seluruh perasaan ketika beribadah.

Insya allah. Ibadah kita akan lebih baik dan lebih khusyu dari biasanya.

Baper itu boleh, selama hal itu positif untuk Akhirat.

 

#semangatmenikah

 

Ficky Septian Ali Seorang Suami, Blogger, Penulis Paruh Waktu, Storyteller, Pemuda Hijrah dan Banyak Lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *