Nisa Husnainna A full-time wife, a part-time content writer. Trying to inspire others and being a good servant of Allah.

Solusi Resesi 2023

3 min read

solusi resesi 2023

Solusi Resesi 2023 – Bismillah. Sobat Hijrah, sejak akhir tahun 2022 lalu dunia sudah ramai memperbincangkan tentang kemungkinan terjadinya resesi di tahun 2023.

Kini kita sudah berada di awal tahun 2023 dan sudah ada beberapa negara yang mengumumkan bahwa mereka terkena resesi, salah satunya negara tetangga kita yaitu Singapura.

Tentu kita turut prihatin dengan berita resesi yang menimpa negara tetangga kita tersebut. Kita juga tentunya harus senantiasa berdo’a dan berusaha agar negara Indonesia yang kita cintai ini tidak terkena resesi.

Sebelumnya, penulis telah mendengarkan banyak diskusi dan podcast dari para pakar tentang resesi namun tidak ada satupun solusi yang cocok di hati penulis. Hingga akhirnya penulis mendengarkan talkshow ‘Solusi Resesi’ bersama Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc.

Ketika mendengar resesi, mungkin banyak orang yang mengalami kekhawatiran terhadap kelangsungan hidupnya ke depan. Lantas, bagaimana sikap kita sebagai muslim dalam menghadapi ujian dari Allah jika benar terjadi resesi di tahun ini?

Memahami Apa Esensi Kehidupan di Dunia

Ketika pikiran kita begitu sibuk memikirkan apa solusi resesi 2023 dan kekhawatiran-kekhawatiran lainnya, kita harus melihat kembali ke intinya dunia yaitu: Apa esensi kehidupan dunia? Tentu referensi terbaiknya adalah dari yang mempunyai dan menciptakan dunia ini yang tak lain adalah Allah subhanahuwata’ala.

Sama halnya jika kita ingin mengetahui filosofi ataupun esensi dari Microsoft maka kita harus mengutip statement dari Bill Gates sang pencipta Microsoft.

Bicara tentang esensi atau hakikat kehidupan dunia, di dalam Al-Qur’an telah Allah jelaskan di surah Al-Mulk ayat 2 bahwa Allah menciptakan kehidupan dan kematian untuk menguji manusia, siapa yang paling baik amalnya. Dari ayat tersebut jelas dapat kita pahami bahwa dunia itu bukanlah reward atau kesenangan abadi.

Dunia adalah ujian, dan resesi merupakan salah satu varian dari ujian dunia. Bisa jadi orang-orang zaman dahulu menghadapi ujian yang lebih berat daripada resesi. Misalnya nenek moyang kita yang harus berjuang melawan penjajah, perang dunia ke-2, orang tua kita yang menghadapi krisis moneter, dan lainnya.

Semua yang kita lalui adalah ujian untuk melihat amal kita, siapa yang paling bertaqwa, bersabar, bersyukur, optimis, dan yakin kepada Allah. Allah ingin melihat siapa yang kembali kepada-Nya saat mengalami pasang-surut kehidupan.

Resesi Adalah Sebuah Momentum

Mungkin kebanyakan dari kita sudah pernah mendengar bahwa manusia tidak akan berkembang jika tetap berada di zona nyamannya.

Para ulama mengatakan bahwa kenyamanan tidak akan lahir dari kenyamanan. Kenyamanan baru bisa hadir dari kerja keras, keringat, dan kesulitan. Kenikmatan tidak akan didapatkan dari kenikmatan. Para ulama juga mengatakan barangsiapa yang opening-nya (awalnya) merasa kesulitan seperti dibakar, maka ending-nya (akhirnya) ia akan bercahaya.

Bisa jadi resesi 2023 merupakan sebuah momentum untuk membuat diri kita lebih bercahaya. Maka kesulitan apapun yang kita hadapi, bahkan jika rasanya seperti dibakar, tahanlah. Jangan pernah lupakan bahwa Allah memberikan manusia kemampuan untuk beradaptasi sesuai dengan kemampuannya.

Sekali lagi, yang paling mengerti dan memahami alur kehidupan ini tentu saja adalah Penciptanya yaitu Allah. Allah telah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 45 yang artinya ketika ada masalah, mintalah pertolongan dengan sabar dan sholat.

Lihatlah Sisi Positif dari Pandemi

Mungkin kita harus melihat lebih dekat sisi positif dari pandemi yang menjadi penyebab resesi ini, misalnya kita menjadi lebih dekat dengan keluarga dan bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kita cintai.

Dalam kondisi seperti pandemi dan resesi saat ini, tugas kita adalah meyakinkan orang-orang bahwasanya ia memiliki Rabb yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ini merupakan ujian dan kita harus beriman dengan menambah ibadah-ibadah sehingga menjadi lebih optimis.

Barangsiapa yang bertaqwa, Allah akan beri jalan keluar dan rezeki dari arah yang tidak ia duga.

Tak dapat kita pungkiri bahwa kondisi global seperti sekarang banyak yang membuat manusia mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan berlebih, dan lain sebagainya.

Hal ini sebenarnya berhubungan dengan iman dan sejauh mana seseorang itu memiliki kemampuan untuk mengingat Allah di setiap waktu. Semakin besar kemampuan seseorang untuk mengingat Allah, maka ia akan semakin tenang.

Kunci ketenangan itu bukan ketika kita tidak punya masalah. Bukan ketika kita tidak sakit Covid-19. Bukan ketika kita punya uang banyak. Bukan ketika tidak ada resesi, krisis, dsb. Kunci ketenangan itu adalah dengan berdzikir mengingat Allah. Sesuai dengan firman Allah, “Ketahuilah dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang”.

Jadi seberat apapun ujian seseorang, jika ia mengingat Allah ia akan menjadi tenang. Sungguh ketenangan itu adalah milik Allah dan Allah lah yang memasukkannya ke dalam hati orang-orang beriman.

Pada zaman dahulu, ketika umat Islam sedang berperang melawan musuh bahkan dalam keadaan terkepung oleh musuh, banyak yang mencoba menjatuhkan mental kaum muslimin dengan mengatakan “Sungguh kami telah mengepung kalian dan kalian akan kalah!”, “Lihatlah keadaan kalian! Tidakkah kalian takut?”. Namun bukannya takut, justru iman pasukan kaum muslimin semakin bertambah.

Hasbunallah wa ni’mal wakil (Cukuplah bagi kami Allah, Allah sebaik-baiknya pelindung dan penolong kami.)”

Baca juga: Kehilangan dan Gantinya

Solusi Resesi 2023

Sedari kecil kita cenderung dikondisikan untuk lebih berharap kepada makhluk. Misalnya ketika kesulitan ekonomi, kita langsung minta tolong kepada si A, si B, si C. Padahal bisa jadi manusia yang kita mintai pertolongan juga sedang dalam kesulitan.

Hanya segelintir orang tua yang konsisten mengajarkan kepada anaknya untuk selalu meminta kepada Allah. Bahkan mulai dari hal-hal kecil pun sebaiknya kita ingatkan anak untuk “minta sama Allah ya, nak.”

Solusi resesi 2023 yang paling utama adalah beriman dan bertaqwa. Lalu kita juga dapat melakukan amalan-amalan untuk menghadapi resesi seperti berdzikir.

Semua amalan sebenarnya mengarah kepada dzikir, yaitu mengingat Allah. Sholat pun tujuan utamanya untuk mengingat Allah. Maka salah satu amalan terbaik yang dapat kita lakukan agar diberi ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi resesi 2023 adalah berdzikir.

Berdzikir berarti kita membangun hubungan yang baik dengan Allah, sang Pencipta semua yang ada di alam semesta.

Amalan lainnya yang dapat kita lakukan di tengah resesi atau krisis ini yaitu menolong orang lain. Dengan menolong orang lain, hati kita pun akan turut merasakan ketenangan.

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai solusi resesi 2023. Semoga Allah senantiasa memberikan kelapangan rezeki kepada kita kaum muslimin di tengah badai resesi 2023 ini. Yakinlah bahwa Allah sebaik-baik pelindung dan penolong.

 

Referensi:

Nisa Husnainna A full-time wife, a part-time content writer. Trying to inspire others and being a good servant of Allah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *