Ficky Septian Ali Seorang Suami, Blogger, Penulis Paruh Waktu, Storyteller, Pemuda Hijrah dan Banyak Lagi.

SELAMAT TINGGAL MASA LALU

1 min read

selamat tinggal masa lalu

Jangan Ingatkan Aku Tentang Masa Lalu

Aku rasa memang sudah saatnya berkata, “Selamat tinggal masa lalu!”

Aku mohon mulai hari ini jangan pernah lagi mengungkit masa laluku. Begitu pula denganku, aku takan pernah mengungkit masa lalumu. Masa lalumu adalah milikmu dan masa laluku adalah milikku.

Jangan pernah lagi hakimi aku dengan masa laluku. Begitu pula denganku, aku takan pernah menghakimimu dengan masa lalumu. Masa lalu tak akan pernah bisa digunakan sebagai patokan yang tepat untuk menilai seseorang.

Aku yakin hampir semua orang memiliki masa lalu yang kelam. Jauh dari hidayah dan tenggelam dalam manisnya dunia yang menipu.

Merasa hidupnya hanya sekali maka digunakan untuk senang-senang selalu. Jauh dari ingatan kematian dan siksa yang berlanjut setelahnya.

Aku dan kamu mungkin pernah terombang-ambing dalam kemaksiatan yang nista. Setiap hari hidup penuh dengan dusta.

Tapi apakah kita mampu untuk melupakannya?

 

Pelaku Kemaksiatan Yang Bertaubat

Mungkin ada diantara kita semua sebagai pembaca yang dahulunya adalah pelaku kemaksiatan, peminum khamr, bahkan pelaku kesyirikan. Namun, sekarang ternyata pelaku-pelaku ini telah bertaubat dan menjadi salah satu muslim terbaik di generasi kali ini.

Ya. Beruntunglah kita semua tatkala Allah mengirimkan cahaya hidayah.

Padahal bisa saja Allah matikan kita dalam kedaan yang hina, saat kita sedang penuh dengan dosa-dosa.

Tetapi Allah begitu sayang dengan hambanya. Aku dan kamu tidak akan pernah bertemu di artikel ini, apabila cahaya hidayah belum sampai pada kita semua.

(Baca juga: Hikmah dan Rahasia Dibalik Rasa Sakit)

Menengok jauh ke masa lalu, para sahabat radhiallahu ‘anhum juga pernah melakukan hal yang sama.

Tapi setelah Allah datangkan hidayah pada para sahabat, jadilah mereka generasi terbaik yang pernah ada di atas muka bumi ini.

Aku sendiri sudah tak ingin mengingat aku di masa lalu. Semoga teman-teman juga sama. Senantiasa akan selalu menjadi lebih baik dari pada masa lalunya setelah berhijrah.

Karena masa lalu bukanlah sebuah patokan yang baik untuk menentukan baik buruknya seseorang.

Yang menjadi patokan adalah kesudahan seseorang, kondisinya tatkala akan meninggal, bukan masa lalunya.

 

Amalan Tergantung pada Akhirnya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amalan-amalan itu tergantung akhirnya.”

Jadi apa kamu tahu kapan hidupmu akan berakhir?

Bukankah bisa jadi minggu depan, besok, nanti malam atau mungkin 15 menit setelah kamu membaca artikel ini.

Karena itu, segeralah bertaubat!

Aku dan kamu hari ini adalah orang yang lebih baik. Manusia yang sudah bertaubat. Hamba yang telah melupakan masa lalunya.

Selamat tinggal masa lalu, jangan pernah ungkit itu lagi.

Sekali lagi jangan lupa bahwa kita harus selalu beribadah dan mengingat sang pencipta. Agar kita bisa meninggal dalam keadaan husnul khotimah.

Dalam riwayat disebutkan,

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)

Wallahu a’lam bish shawab.

 

Ficky Septian Ali Seorang Suami, Blogger, Penulis Paruh Waktu, Storyteller, Pemuda Hijrah dan Banyak Lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *