Daftar Isi
Alasan Kuat Jomblo Memilih Menikah Setelah Hijrah: Mencari Teman Hidup untuk Membantu Istiqomah
Assalamu’alaikum, teman-teman. Apakah kalian sadar, kenapa kebanyakan muslim atau muslimah yang masih jomblo memilih menikah setelah hijrah?
Sudah tidak dapat dipungkiri, menjalani hidup setelah berhijrah bukanlah hal yang mudah. Tantangan dan godaan dunia terus menghampiri, cobaan yang menguji keimanan pun datang silih berganti.
Namun, bagi banyak jomblo yang telah berhijrah, ada satu pilihan bijaksana yang sering dipertimbangkan: menikah.
Mengapa?
Mari kita menjelajahi bersama alasan mengapa menikah setelah hijrah bisa menjadi solusi cerdas bagi para jomblo yang berusaha menjaga keistiqomahan dalam hidup mereka.
Mengapa Menikah Setelah Hijrah Adalah Pilihan yang Bijaksana Bagi Para Jomblo yang Berusaha Menjaga Istiqomah?
Barakallahu fiikum. Terima kasih kepada pembaca setia kami!
Mungkin di antara pembaca kita kali ini, kamu adalah Mas Joko (Jomblo Kokoh) atau Mbak Siti (Single Sejati) yang telah menjalani proses hijrah dalam hidup. Kami harap artikel ini sangat relevan untuk membantu keistiqomahan dalam berhijrah.
Kita semua tahu bahwa menjaga keistiqomahan dalam beribadah dan menjalani kehidupan yang islami adalah tantangan besar, terutama ketika kita masih sendirian. Oleh karena itu, kali ini kita akan menggali lebih dalam mengapa menikah setelah hijrah adalah pilihan bijaksana bagi para jomblo.
Bagaimana Hijrah Mempengaruhi Pilihan Menikah
Banyak orang yang mulai menyadari pentingnya mengubah perilaku, pikiran, dan sikap mereka agar lebih baik dan lebih dekat pada agama dengan hijrah. Ia telah mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan kita yang mengantarkan kita untuk mengedepankan nilai-nilai agama Islam.
Penulis kita kali ini, seperti banyak orang lainnya, juga pernah mengalami masa lajang sebelum hijrah. Namun, hijrah telah menginspirasi dan memberikan semangat baru bagi penulis untuk mempertimbangkan pernikahan dengan penuh keyakinan.
Ya. Alhamdulillah kini penulis sudah menikah dan dikarunia seorang putri.
Tidak hanya bagi penulis, hijrah juga telah mempengaruhi banyak orang dalam memilih untuk menikah. Pada saat hijrah, seseorang mengalami perubahan dalam pola pikir, pandangan hidup, dan prioritas.
1. Kebutuhan Hidup
Awalnya mungkin karena kebutuhan hidup. Manusia mana yang bisa bertahan hidup sendiri? Nenek moyang kita Nabi Adam saja merasa kesepian padahal hidup dalam penuh kecukupan dan indahnya surga. Jadi, ini adalah fitrah hidup. Hijrah telah mengembalikan fitrah dalam diri kita.
Awalnya, mungkin karena kebutuhan hidup yang mendasar.
Sebagai manusia, kita tidak bisa bertahan hidup sendiri. Bahkan nenek moyang kita, Nabi Adam, merasakan kesepian meskipun hidup di surga yang indah dan penuh kecukupan. Oleh karena itu, mencari pasangan hidup menjadi bagian dari fitrah manusia.
Hijrah telah mengembalikan fitrah diri kita yang sejati, yaitu ingin memiliki seseorang yang saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain dalam menjalani kehidupan.
2. Menjalankan Perintah Allah
Seseorang yang berhijrah cenderung lebih termotivasi untuk melakukan hal baik, termasuk dalam hal ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Menikah adalah ibadah yang melengkapi separuh agama kita.
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
”Nikahkan orang-orang yang sendirian di antara kamu dan hamba-hamba sahayamu, laki-laki atau perempuan, yang shalih dan telah pantas menikah. Jika mereka miskin, Allah akan membuat mereka kaya dengan karunia-Nya. Allah itu Mahaluas pemberian-Nya dan Dia Maha Mengetahui.” (QS. An-Nuur [24]: 32)
Ya. Menikah adalah perintah yang mulia.
Sebelum hijrah, kita cenderung bergantung pada pandangan sosial atau tekanan dari lingkungan sekitar perihal menikah. Namun, setelah hijrah, kita mulai memahami arti sebenarnya dari pernikahan, yaitu sebagai ibadah yang dijalankan dengan niat untuk mencapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla.
Hijrah telah membantu menghindari praktek-praktek yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti pacaran atau hubungan yang tidak sesuai dengan syariat. Dengan menikah, hijrah telah mengantarkan kita kepada taqwa dan keberkahan.
3. Saling Memberikan Support Agar Senantiasa Istiqomah
Ketika seseorang mencintai pasangannya karena Allah, maka ia pun akan berusaha memberikan semangat, motivasi, dan dorongan tanpa henti untuk orang yang dicintainya. Bahkan terkadang hal itu terjadi secara natural tanpa disadari. Kita ingin pasangan kita menjadi orang yang sholih/sholihah.
Saat mendapatkan dukungan atau support dari kekasih, hal ini akan membangkitkan hormon dopamin, yang dikenal juga dengan ‘hormon bahagia’. Kita pun menjadi terpacu untuk lebih baik lagi serta istiqomah di jalan yang diridhoi-Nya.
Tentunya akan terasa berbeda jika support datang dari hubungan yang telah halal di mata Allah dibandingkan dari hubungan yang haram seperti pacaran, ya…
Dukungan dari hubungan yang halal antara kita dengan pasangan akan mendapat keberkahan dan pahala dari Allah. Sementara dukungan dari pasangan yang masih berstatus pacaran tentunya akan mendapat dosa.
Baca artikel menarik lainnya: Hikmah Menikah Menurut QS. Az-Zariyat : 49
Pentingnya Memahami Tuntutan Pernikahan Setelah Hijrah
Setelah memutuskan untuk menikah setelah hijrah, penting bagi para jomblo untuk memahami tuntutan yang harus dipenuhi dalam pernikahan tersebut.
Pernikahan setelah hijrah bukanlah sekadar ikatan pernikahan biasa. Sebagai muslim yang menjalani hidup setelah berhijrah, tuntutan pernikahan semakin tinggi karena harus memenuhi standar pemahaman keilmuan agama yang baik.
Hal ini tentu saja tidak mudah, terutama jika pasangan yang dipilih belum berada pada tahap keimanan yang sama. Oleh karena itu, pemahaman yang benar tentang tuntutan pernikahan setelah hijrah menjadi penting.
Para jomblo yang memilih menikah setelah hijrah harus memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana mengevaluasi dan memilih pasangan hidup yang sesuai dengan standar pemahaman agama mereka.
Selain itu, mereka juga harus memahami bagaimana membangun hubungan yang kuat dan harmonis dalam kerangka keislaman. Dengan memahami tuntutan pernikahan setelah hijrah, para jomblo yang memilih menikah akan memiliki dasar yang kuat untuk membangun hubungan pernikahan yang bahagia dan sejalan dengan agama.
Mendapatkan Pendamping Hidup yang Sama-sama Berjuang dalam Keimanan
Menjalani hidup sebagai seorang muslim yang taat memang bukanlah hal yang mudah, apalagi jika kita masih sendirian. Dalam menjaga keistiqomahan dan menghindari godaan dunia, memiliki pendamping hidup yang sama-sama berjuang dalam keimanan dapat sangat membantu.
Menikah setelah hijrah membuat para jomblo dapat mencari dan memilih pendamping hidup yang memiliki tujuan yang sama dalam menjalani hidup, yaitu mempertahankan keimanan dan mencari keridhaan Allah ‘Azza wa Jalla.
Dalam pernikahan, suami dan istri saling melengkapi dan membantu satu sama lain untuk tetap istiqomah dalam menjalani kehidupan beragama. Keduanya saling menguatkan dan saling mengingatkan dalam menjalankan kewajiban agama, sehingga dapat tercipta kehidupan yang lebih bermakna dan penuh berkah.
Oleh karena itu, menikah setelah hijrah adalah pilihan bijaksana bagi para jomblo yang ingin mendapatkan pendamping hidup agar dapat membantu dalam menjaga keistiqomahan dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Bagaimana Pernikahan Setelah Hijrah Dapat Membantu Meningkatkan Kualitas Hidup
Manusia cenderung menyukai segala bentuk perhatian, kasih sayang, dan cinta dari kekasihnya. Bahkan hal ini telah tertuang di dalam Al-Qur’an:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum [30]: 21)
- Sering ditanya “kapan menikah?”
- Mengagumi atau menyukai seseorang namun bertepuk sebelah tangan
- Didekati oleh seseorang yang tidak kita senangi
- Dan lain sebagainya
Hal-hal di atas merupakan penghalang dari tercapainya fokus dalam meraih pencapaian ataupun melakukan pekerjaan kita. Namun apabila kita sudah menikah, maka waktu kita tidak akan dihabiskan untuk mencari-cari jodoh lagi, perkenalan lagi, dan proses penjajakan lainnya. Kita hanya akan fokus mengurus hal-hal yang lebih penting.
Pernikahan Setelah Hijrah Membawa Dampak Positif pada Kesehatan Mental dan Emosional
Ketika seseorang sudah menikah, ia memiliki pasangan hidup yang selalu ada di sisinya. Ini dapat membantu mengurangi rasa kesepian dan kecemasan yang mungkin dirasakan saat menjalani kehidupan sendirian. Pasangan hidup juga dapat menjadi pendukung dan penyejuk hati dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam hidup.
Selain itu, pernikahan juga membawa dampak positif pada kesehatan mental dan emosional. Pasangan hidup dapat saling memberikan dukungan, cinta, dan kasih sayang yang dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis.
Namun, perlu diingat bahwa pernikahan yang membawa kebahagiaan tentu perlu diusahakan dengan menuntut ilmu agama dan mempraktekkannya. Kedua pasangan juga dapat saling belajar untuk memahami dan menghargai perbedaan satu sama lain, sehingga dapat membangun kepercayaan dan keharmonisan dalam hubungan.
Dampak Positif Pernikahan Setelah Hijrah Terhadap Kualitas Hidup
Pernikahan setelah hijrah dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup seseorang, seperti:
1. Menjaga Keseimbangan Emosi
Kebanyakan jomblo memilih menikah setelah hijrah karena membutuhkan pasangan yang dapat saling memberikan dukungan dan meredakan stres yang dialami. Ini dapat membantu menjaga keseimbangan emosi dan mengurangi kemungkinan terkena gangguan mental.
2. Meningkatkan Kesehatan Fisik
Pernikahan setelah hijrah juga dapat membawa manfaat bagi kesehatan fisik. Pasangan dapat saling mendukung untuk hidup sehat, seperti dengan melakukan olahraga bersama, memasak makanan sehat, dan lain sebagainya.
3. Meningkatkan Kualitas Hubungan dengan Keluarga
Menikah setelah hijrah membantu memperbaiki hubungan dengan keluarga. Kehadiran pasangan baru dapat membantu menyatukan keluarga dan menciptakan hubungan yang harmonis antara keluarga masing-masing pasangan.
4. Memberikan Motivasi untuk Mencapai Tujuan
Pasangan dalam pernikahan setelah hijrah juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai tujuan hidup. Dalam pernikahan, pasangan saling mendukung dan memotivasi untuk menjadi lebih baik, terutama dalam hal agama, sehingga dapat mencapai tujuan hidup yang diinginkan yaitu meraih surga.
Dengan demikian, apabila seorang jomblo memilih menikah setelah hijrah maka ia akan mendapat dampak positif terhadap kualitas hidupnya, baik dari segi emosi, fisik, hubungan dengan keluarga, maupun dalam mencapai keridhoan Allah ‘Azza wa Jalla.
Catatan Kaki:
– muslim.or.id
Abu Hawa
Cilacap, 5 April 2024