IPK Tinggi
Berlari mengejar IPK Tinggi (Indeks Prestasi Kumulatif). Berharap upaya-upaya dalam bergadang dapat memperbaiki IPK. Seakan menjadi target kehidupan didunia dan melalaikan segalanya.
Kebahagiaan dunia tidak dapat diukur hanya dengan IPK. Ada beberapa orang dengan IPK pas-pasan, Allah bukakan rizki bagi dia. Begitu pula sebaliknya.
Maka, alangkah sayangnya apabila seorang mahasiswa hanya mengejar IPK semata. Masa muda dengan daya ingat yang masih tajam, waktu yang masih longgar dan kekuatan yang masih dahsyat seharusnya digunakan tidak hanya untuk mengejar masa depan, namun jauh lebih kedepan yaitu akhirat.
Bukankah dunia hanya persinggahan sementara yang terlaknat. Maka dari itu, mari berpikir cerdas dengan mempersiapkan jawaban atas ujian di hari akhir selagi ujian tengah semester (UTS) telah berlalu.
“Ya Allah, janganlah engkau jadikan musibah dalam urusan agama kami, dan jangan pula engkau jadikan dunia ini adalah tujuan terbesar dan puncak dari ilmu kami”
Kata Hasan Al Basri,
“Aku melihat banyak orang yang mencari Akhirat kemudian dunia pun mengiringinya. Namun tidaklah aku melihat seorang yang mencari dunia kemudian akhirat mengiringinya.”
Jadikanlah Akhirat Sebagai Niatmu!
Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya.
Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.
Begitu pula dengan IPK.
Ketika kita mencoba untuk mengejar IPK Tinggi, maka bisa jadi urusan terkait perkuliahan menjadi berantakan.
Namun, ketika kita mencari ilmu dengan mengutamakan Allah maka urusan mengenai perkuliahan akan lebih mudah.
Tetap Ngaji, IPK Tinggi!
Source: