Ficky Septian Ali Seorang Suami, Blogger, Penulis Paruh Waktu, Storyteller, Pemuda Hijrah dan Banyak Lagi.

HASBUYALLAH, CUKUP ALLAH BAGIKU

1 min read

cukup allah bagiku

Bergantung Kepada Allah dan Tidak Bergantung pada Mahluk

Berserah Diri Kepada Allah adalah Salah Satu Bentuk Tauhid

#IndonesiaBertauhid – Salah satu bukti tingginya TAUHID seseorang adalah bergantung pada Allah dan tidak bergantung pada mahluk. Cukup Allah Bagiku saja! 🙂

Jadi begini, kita berusaha semaksimal mungkin mengurangi ketergantungan dan butuh kepada mahluk/manusia, berusaha melakukannya dengan usaha sendiri.

Kemudian hati sangat bergantung kepada Allah, selalu berdoa di manapun dan kapanpun, ketika ia berusaha dengan tanganya sendiri.

Karena Allah Maha Kaya dan kita sangat butuh Allah.

Allah Maha Kaya, Mintalah Segala Sesuatu pada Allah

Allah Ta’ala berfirman,

“ Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji .” (QS. Fathir: 15)

Jadi sebisa mungkin kita berusaha dengan tangan sendiri, bekerja dan berupaya dan mengurangi ketergantungan kepada mahluk. Setelah berusaha, tugas kita berdoa kepada Allah.

Misalnya:

  • Berusaha untuk mencari nafkah sendiri.
  • Mencoba untuk memenuhi kebutuhan sendiri yang ia mampu.
  • Hidup mandiri.

Intinya adalah mengurangi ketergangtungan pada mahluk dengan MEMINTA BANTUAN/MINTA TOLONG kepada makhluk, karena ia selalu berusaha sendiri.

Dengan mengurangi ketergantungan ini dan mengurangi “sering minta tolong” maka kedudukannya akan menjadi mulia di masyarakat dan hati lebih tenang.

Ini yang dicontohkan dalam hadits, bahwa keluar mencari kayu bakar dan memikulnya, lebih baik daripada meminta-minta. [1]

Nabi Dawud seorang raja, tetap berusaha mencari nafkah dengan usaha sendiri. [2]

Catatan: BUKAN maksudnya serba memenuhi kebutuhan sendiri total.

Misalnya:

  • Jika butuh tukang bangunan maka ia pekerjakan dan dibayar.
  • Anak yang butuh dibiayai orang tua, maka ini wajar saja.
  • Murid yang butuh ilmu gurunya, ini wajar. Kemudian ia bergantung kepada Allah ketika berusaha dengan usaha sendiri, selalu berdoa dan mengingat Allah dan tawakkal.

Berusaha menempuh sebab

Misalnya: Ingin pintar rajin belajar, ingin memiliki penghasilan membuka bisnis.

 

Menyerahkan hasil akhir kepada Allah setelah berusaha

Apapun hasilnya baik atau buruk menurut penilaiannya, itu adalah takdir terbaik baginya dan hatinya bahagia menerima takdir tersebut.

Karena manusia tahu apa yang ia inginkan, tetapi Allah tahu yang terbaik bagi hamba-Nya. Jangan pernah berhenti berharap dan cukup Allah sebagai penolongmu. 🙂

 

Syukron.

 

Source: Indonesia Bertauhid Official

 

 

Ficky Septian Ali Seorang Suami, Blogger, Penulis Paruh Waktu, Storyteller, Pemuda Hijrah dan Banyak Lagi.