Inilah Bukti Kasih Sayang Allah Kepada Hamba yang Bertaubat – Orang yang bertobat dan sering beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan Allah berikan ia kesuksesan di dunia, Allah mudahkan urusannya, dan Allah masukkan ke dalam surga.
Orang yang sering beristighfar ketika ia berdakwah, Allah akan mudahkan dakwahnya. Kalau ia seorang pedagang, Allah akan mudahkan dagangnya. Dan saat ia berniat menjalankan sunnah, Allah juga akan mudahkan jalannya menuju sunnah. Kemudahan ini adalah bukti bahwa Allah memberikan kasih sayang kepada setiap makhluk yang ia cintai.
Sementara, kemaksiatan yang dilakukan oleh makhluk akan menambah kemurkaan Allah untuk menghilangkan kasih sayang-Nya. Allah dapat mendatangkan azab yang tidak terduga seperti azab yang diturunkan kepada orang-orang terdahulu.
Lantas, apakah ketika seorang makhluk bermaksiat sebelum azab dan kematiannya datang akan diampuni oleh Allah?
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” [QS. Asy Syuraa: 30]
Pada ayat di atas menjelaskan bahwa apapun keburukan yang menimpa adalah karena kesalahan yang datang dari diri seseorang itu sendiri. Apabila ia bertobat, Allah akan berikan ketenangan, Allah berikan solusi, terlebih lagi di akhirat kelak.
Ketika seseorang bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Sebanyak apapun dosanya itu, sebanyak buih di lautan, sebanyak tetesan air hujan, sebanyak jumlah butiran pasir di alam semesta, bahkan sebesar bumi ini.
Jika kita bertobat kepada Allah, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kita walaupun dosa itu tidak dapat kita hitung. Tidak ada dosa sebesar apapun di hadapan Allah jika seorang hamba bertobat kepada-Nya.
Karena Allah Ghoffar, yaitu Maha Pengampun. Sebanyak apapun dosa yang dilakukan seseorang, apabila dia bertobat maka akan diterima tobatnya oleh Allah. Lihatlah bukti kasih sayang Allah dalam hal ini.
Meskipun berulang-ulang melakukan maksiat, seribu kali dia lakukan, Allah tetap akan mengampuni karena Allah Maha Pengampun. Caranya mudah, yaitu cukup hanya dengan bertobat kepada Allah. Makanya tobat ini adalah ibadah, yang mungkin sangat dibenci oleh iblis.
Daftar Isi
Keistimewaan Tobat dan Kasih Sayang Allah Kepada Hamba
Di antara keistimewaan tobat kepada Allah ialah saat seseorang yang kalau dia bertobat, dosanya diampuni sebesar apapun, sebanyak apapun, karena Allah Maha Pengampun. Makanya di antara ayat dalam Al Quran, “Dia adalah Allah yang ahli memaafkan.”
Itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kalau kita, di hadapan manusia tidak pantas untuk tidak dimaafkan, Allah bisa memaafkan dia. Yang penting kalian berusaha untuk meminta maaf lebih dulu.
Mungkin kita tidak pantas untuk dimaafkan karena dosa yang terlalu banyak, maksiat sudah berulang-ulang. Maksiat lalu tobat kembali, maksiat lalu tobat kembali lagi, maksiat lagi lalu tobat kembali, maksiat lagi tobat kembali, begitu seterusnya.
Sungguh kita tidak pantas, kalau ini adalah hukum dunia, ini sangat tidak pantas untuk diampuni. Ini sudah kurang ajar, sudah diampuni, malah mengulanginya lagi bermaksiat.
Namun, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak demikian, ketika ada seorang yang maksiat, kemudian ia kembali lagi tobat, maksiat lagi lalu kembali tobat. Sebenarnya itu sungguh keterlaluan, tidak pantas lagi untuk diampuni. Tapi Allah, “Allah ahli untuk memberikan ampunan.”
Maka seorang penyair pernah berkata,
“Ya Allah meskipun aku tahu dosaku begitu banyak, tetapi aku tahu ampunan-Mu lebih banyak daripada dosa-dosaku.”
Jadi di antara keistimewaan tobat ialah tobat akan menghapuskan seluruh dosa-dosa yang telah berlalu. Seseorang yang bertobat dari dosa, ia akan seperti tidak melakukan dosa. Keistimewaan tobat ini menjadi bukti kasih sayang Allah kepada kita, karena meskipun kita melakukan kesalahan berkali-kali dengan taubat Allah memberikan ampunan kepada kita.
Kisah Penyihir Fir’aun dan Nabi Musa
Penyihir Fir’aun bekerja sebagai tukang sihir yang bekerjasama dengan setan. Puluhan tahun mereka berprofesi sebagai penyihir. Kemudian suatu saat diundang oleh Fir’aun untuk menantang Nabi Musa ‘Alaihissalam.
Tukang sihir itu diundang oleh Fir’aun untuk duel dengan Nabi Musa ‘Alaihissalam. Maka datanglah mereka berbondong-bondong, penuh semangat dengan niat yang buruk untuk mengalahkan dan menghancurkan Nabi Musa.
Bahkan mereka mengatakan, “Demi perkasaan Firaun,” ketika mereka berduel dengan Nabi Musa.
Mereka berkata kepada Fir’aun, “Wahai Fir’aun! Apabila kita menang, apakah kita mendapat upah?”
Fir’aun menjawab, “Iya, bahkan kalian tidak cuma mendapatkan upah, kalian akan mendapatkan jabatan.”
Bayangkan betapa semangat para penyihir tersebut. Maka mereka datang beramai-ramai. Bekerjasama dalam kesyirikan untuk bersiap menghadapi Nabi Musa.
Mereka (penyihir Fir’aun) berkumpul ramai-ramai untuk duel dengan Nabi Musa. Bayangkan, puluhan tahun mereka bekerja menjadi penyihir dan datang jauh-jauh untuk melawan utusan Allah. Bahkan sudah minta jabatan kepada Fir’aun.
Penyihir yang Bertobat di Akhir Hayatnya
Begitu mereka duel, mereka (penyihir) mengeluarkan sihirnya. Namun mereka dikalahkan Nabi Musa dengan mukjizat dari Allah Ta’ala.
فَاُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِرَبِّ هٰرُوْنَ وَمُوْسٰى – ٧٠
Lalu para pesihir itu merunduk bersujud, seraya berkata, “Kami telah percaya kepada Tuhannya Harun dan Musa.”
[QS. Taha: 70]
Kemudian mereka pun langsung sujud dan bertobat walaupun mereka pernah tidak beriman dalam waktu yang sangat lama. Belum sampai setengah hari mantan penyihir tersebut beriman, Fir’aun kemudian membunuh mereka semua.
Fir’aun dalam Al Quran Surah Taha ayat 71,
قَالَ اٰمَنْتُمْ لَهٗ قَبْلَ اَنْ اٰذَنَ لَكُمْۗ اِنَّهٗ لَكَبِيْرُكُمُ الَّذِيْ عَلَّمَكُمُ السِّحْرَۚ فَلَاُقَطِّعَنَّ اَيْدِيَكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ مِّنْ خِلَافٍ وَّلَاُصَلِّبَنَّكُمْ فِيْ جُذُوْعِ النَّخْلِۖ وَلَتَعْلَمُنَّ اَيُّنَآ اَشَدُّ عَذَابًا وَّاَبْقٰى – ٧١
Dia (Fir‘aun) berkata, “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia itu pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Maka sungguh, akan kupotong tangan dan kakimu secara bersilang, dan sungguh, akan aku salib kamu pada pangkal pohon kurma dan sungguh, kamu pasti akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksaannya.”
[QS. Taha: 71]
Para Penyihir Fir’aun dalam Al Quran Surah Taha ayat 72,
قَالُوْا لَنْ نُّؤْثِرَكَ عَلٰى مَا جَاۤءَنَا مِنَ الْبَيِّنٰتِ وَالَّذِيْ فَطَرَنَا فَاقْضِ مَآ اَنْتَ قَاضٍۗ اِنَّمَا تَقْضِيْ هٰذِهِ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا ۗ – ٧٢
Mereka (mantan penyihir) berkata, “Kami tidak akan memilih (tunduk) kepadamu atas bukti-bukti nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan atas (Allah) yang telah menciptakan kami. Maka putuskanlah yang hendak engkau putuskan. Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini.
[QS. Taha: 72]
Mereka (mantan penyihir) pun meninggal dengan husnul khatimah, setelah sekian puluh tahun dalam kesyirikan. Inilah yang membuat iblis sangat jengkel. Iblis telah mengantarkan kesyirikan berpuluhan tahun, namun sebelum akhir hayatnya mereka akhirnya bertobat dan mendapatkan kasih sayang dari Allah Ta’ala.
Oleh karenanya, di antara keistimewaan tobat yaitu kelak di akhirat kalau seseorang sudah bertobat maka semua dosanya diampuni oleh Allah Ta’ala, sebesar apapun dosa tersebut.
Keistimewaan Bertobat, Allah Akan Berikan Bonus Surga
Allah berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ – ٨
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”
[QS. At Tahrim: 8]
Manusia tidak bisa berbuat seperti ini. Apakah ada orang yang pernah, jika Anda bersalah kepada mereka, Anda dzolimi, Anda pukuli, Anda maki-maki dia, dan sewaktu-waktu Anda bertobat, Anda berkata “Ya Akhi, saya dulu memukul kamu, saya curi barangmu. Sekarang Saya minta maaf.”
Kemudian dia bilang, “Ya saya maafkan engkau, dan inilah mobil hadiah buat engkau.”
Apakah ada yang seperti itu?
Allah Maha Pengampun, Asal Manusia Itu Bertobat
Tatkala Anda bermaksiat kepada Allah, durhaka kepada Allah, setelah Allah berikan berbagai macam nikmat kepada Anda berupa nikmat pandangan, nikmat kesehatan, nikmat berbicara, nikmat pernikahan, nikmat istri, nikmat anak, nikmat berbagai macam kenikmatan, dll.
Kemudian Anda bermaksiat, membangkang perintah-Nya, durhaka atas perintah-Nya, kemudian Anda kembali kepada Allah. Lalu Allah ampuni segala kesalahan tersebut, tanpa mencela Anda. Tanpa memaki Anda.
Dan Anda tidak perlu dilihat banyak orang. Anda dapat bertobat sendirian, Anda dapat bermunajat kepada Allah tanpa rasa malu dilihat orang banyak. Sungguh Maha Indah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sungguh Maha Baik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagai bukti bahwa Allah dengan kasih sayang-nya dapat memberikan ampunan kepada hambanya.
Manusia yang Meminta Maaf kepada Manusia
Ketika kita minta maaf dengan seseorang, berapa banyak pertanyaan yang ditanyakan kepada Ustadz, “Ya ustadz, saya minta maaf kepada seseorang, namun orang tersebut tidak memaafkan saya.” Padahal kesalahannya itu sepele. Itupun orang tersebut tidak memaafkan.
Dia bilang, “Saya tidak maafkan engkau. Saya tuntut di hari kiamat nanti.”
Hal itulah yang menunjukkan bahwa manusia tidak mudah memaafkan.
Kadang kita harus mengemis-ngemis untuk meminta maaf, kadang kita harus merendahkan diri. Itupun tidak dimaafkan.
Kalau Allah, Anda tinggal curhat kepada Allah, Allah selalu mendengar. Allah Maha Mendengar. Anda mau berhenti silakan, Anda mau lanjutkan juga silakan.
Tidak perlu menyusun kata-kata, sebagaimana kita akan bertemu dengan bupati, akan bertemu dengan presiden. Menyusun kata-kata semalam suntuk tidak bisa tidur. Jika Anda bertemu Allah biarkan mengalir dari hati Anda dalam sujud minta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Apakah Allah akan mencela? Tidak sama sekali. Apakah Allah menghardik? Tiba-tiba datang halilintar atau bencana? “Makanya saya sudah bilang, jangan macem macem?”
Hal tersebut tidak pernah ada. Allah tidak pernah melakukannya.
Anda tinggal minta maaf, tinggal menangis di hadapan Allah. Semuanya telah selesai. Bukan cuma itu, bahkan akan dikasih bonus surga.
Tidak ada manusia, yang Anda minta maaf ke dia, lalu dia bilang, “Ya saya maafkan kamu, dan ini rumah buat anda.” Tidak ada!
[Baca Juga: Rahasia Di Balik Taubat]
Allah Akan Beri Surga Bagi Orang yang Bertobat
Ini Allah yang jika Anda minta maaf Anda diampuni, bahkan Anda diberi surga, diberi istana, diberi bidadari. Apa lagi yang kurang?
Apa lagi yang kurang, baiknya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka sungguh benar perkataan Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam.
“Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-Nya daripada seorang ibu terhadap anaknya.”
Bahkan anak sewaktu salah pada orang tuanya, pada ibunya. Terkadang ibunya tidak memaafkan. Terkadang Ibunya marah dulu. Terkadang Ibunya maki dulu. Baru memaafkan. Itu Ibunya sendiri.
Allah tidak pernah begitu. Biar Anda tahu bahwasanya kita memiliki Tuhan yang sangat sayang kepada Anda. Dia orang kalau bertobat kepada Allah, di akhirat di ampuni dosa-dosanya. Bahkan diberi bonus surga oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bahkan ditinggikan derajatnya.
Inilah bukti kasih sayang Allah kepada hamba yang bertobat.
Para Pelaku Dosa Besar
Allah bercerita tentang pelaku dosa besar. Kata Allah, ini tiga dosa yang paling besar, dan orang yang tidak berbuat kesyirikan, dan orang yang tidak membunuh orang lain, dan orang-orang yang tidak berzina.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ – ٦٨
dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat.
[QS. Al Furqan:68]
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ؟ قَالَ: أَنْ تَجْعَلَ لِلهِ نِدًّا، وَهُوَ خَلَقَكَ. قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: ثُمَّ أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ خَشْيَةَ أَنْ يَأْكُلَ مَعَكَ. قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: ثُمَّ أَنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari ‘Abdullah bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , ‘Dosa apakah yang paling besar?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau menyekutukan Allâh padahal Dia yang telah menciptakanmu.” Kemudian aku bertanya lagi, ‘Kemudian dosa apa lagi?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena takut ia makan bersamamu.” Aku bertanya lagi, ‘Kemudian dosa apa lagi?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab, “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.”
[al-Bukhâri (no. 4477, 6001, 6811, 6861, 7520, 7532); Muslim (no. 86); At-Tirmidzi (no. 3182), dan an-Nasa`i (VII/89-90)]
Allah berfiman,
يُّضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيْهٖ مُهَانًا ۙ – ٦٩
(yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, [QS. Al Furqan:69]
Barangsiapa yang melakukan dosa ini: syirik kepada Allah, berzina, membunuh orang, dia akan mendapatkan dosanya pada hari kiamat. Maka pada hari kiamat akan dilipat gandakan dosa dan siksanya. Dikekalkan dalam neraka Jahanam.
Namun, setelah itu Allah berkata dalam firmannya,
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا – ٧٠
Kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
[QS. Al Furqan:70]
Sebagai bukti bahwa Taubat adalah bukti kasih sayang Allah kepada hambanya.
Perbanyaklah Tobat Agar Sukses di Dunia dan Akhirat
Orang-orang yang bertobat kemudian ia beriman kepada Allah dan beramal shalih, maka dosa-dosanya akan diubah menjadi kebaikan.
Bayangkan maksiatnya diubah menjadi pahala. Apa yang lebih indah daripada ini? Apa lagi yang lebih baik daripada ini? Inilah bukti Allah sayang sama kita.
Maka kalau Anda ingin sukses di dunia maupun akhirat, perbanyaklah bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kita diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa sallam untuk beristighfar di pagi hari, petang hari, beristighfar seratus kali di pagi hari, beristighfar seratus kali di petang hari.
Anda bisa membaca do’a sayydul istighfar di pagi hari dan petang hari. Habis sholat beristighfar, habis sholat malam beristighfar, habis sahur beristighfar, itulah kebiasaan orang-orang yang sholeh.
Sungguh orang yang memperbanyak beristighfar di setiap harinya adalah orang yang bertobat kepada Allah. Selalu memohon ampunan Allah atas dosa-dosa masa lalunya. Kemudian ia menjalankan amal shalih. Merekalah orang-orang yang akan sukses di dunia dan akhirat.
Penutup
Sekali lagi, bahwa yang membuat hati kita akhirnya luluh untuk menundukan diri kepada Allah dengan bertaubat juga karena kehendak Allah itu sendiri. Allah dapat membolak-balikan hati manusia agar mereka di akhir hayat-nya dapat kembali di jalan yang lurus.
Demikian artikel ini ditulis dari hasil review kajian Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA di Youtube dengan judul “Inilah Bukti Allah Sayang Sama Kita!” yang dipublikasikan pada 23 Maret 2020.
Sekiranya mohon dimaafkan apabila ada kesalahan dalam penulisan atau hal lainnya, karena itu semata-mata hanya kekhilafan penulis. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.
Referensi
- https://muslimah.or.id/2998-taubat.html
- https://muslim.or.id/41309-allah-sangat-sayang-kepada-hamba-nya-melebihi-kasih-sayang-ibu.html
- https://almanhaj.or.id/13095-tiga-dosa-besar-yang-paling-besar-2.html
- https://almanhaj.or.id/13086-dosa-dosa-besar-yang-paling-besar.html
- https://almanhaj.or.id/11046-nabi-musa-alaihissallam-mendakwahi-firaun.html