Ficky Septian Ali Seorang Suami, Blogger, Penulis Paruh Waktu, Storyteller, Pemuda Hijrah dan Banyak Lagi.

Benarkah Adanya Anjuran Menikah di Bulan Syawal?

2 min read

anjuran menikah di bulan syawal

Anjuran Menikah di Bulan Syawal – Bulan Syawal merupakan bulan yang juga istimewa, karena pada bulan ini ummat Islam di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Fitri yaitu pada tanggal 1 Syawal.

Sebagian besar umat Islam juga telah mengetahui adanya ibadah sunnah di bulan tersebut, yaitu Puasa Syawal. Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan sebanyak 6 hari selama bulan Syawal. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun.”

(HR. Muslim)

Begitulah besarnya manfaat dari Puasa Syawal, teman-teman. Walaupun hanya ibadah sunnah, namun Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam sangat menganjurkannya karena pahalanya sama dengan puasa satu tahun.

Selain Puasa Syawal, ada juga ibadah sunnah lainnya yang tidak kalah bermanfaat, loh. Apa itu?

Ibadah sunnah lainnya yang dianjurkan di Bulan Syawal adalah: Menikah. Ya, bagi yang sudah kelihatan hilal jodohnya, maka bersegeralah melaksanakan pernikahan di bulan Syawal karena hal ini terdapat di dalam Hadist shohih dari ‘Aisyah radiyallahu ‘anha istri Rasulullah:

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللهِ فِي شَوَّالٍ، وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ، فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللهِ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي؟، قَالَ: ((وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ))

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku di bulan Syawal, dan mengadakan malam pertama denganku di bulan Syawal. Maka istri-istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” Salah seorang perawi mengatakan, “Aisyah Radiyallahu ‘anha dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal.”

(H.R. Muslim, An-Nasa’i, dan yang lain)

Tujuan Aisyah mengatakan demikian yaitu sebagai bantahan terhadap keyakinan kaum jahiliyah yang beredar di kalangan masyarakat awam.

Mengapa Dianjurkan Menikah di Bulan Syawal?

Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Rasulullah menganjurkan untuk menikah di bulan Syawal? Memangnya ada apa dengan bulan ini?

Ternyata, pada zaman jahiliyah dulu orang-orang Arab berkeyakinan bahwa menikah di bulan Syawal akan membawa sial serta tidak diberkahi pernikahannya. Hal ini dikarenakan pada bulan Syawal mereka melihat unta-unta betina mengangkat ekornya sebagai pertanda bahwa unta betina enggan untuk kawin.

Melihat fenomena itu, para wanita di zaman jahiliyah pun menjadi menolak untuk dinikahi dan para wali juga enggan menikahkan putri mereka dengan anggapan bulan Syawal adalah bulan yang tidak baik atau sial untuk menikah.

Hal tersebut membuat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam ingin menepisnya karena tentu saja itu adalah aqidah yang salah, keliru, dan tidak berlandasan. Manusia tidak mungkin bisa menentukan kesialan atau keberuntungan. Hanya Allah subhanahu wa ta’ala yang bisa.

Maka dari itu, tepat pada bulan Syawal Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pun menikahi ‘Aisyah binti Abu Bakar, dua tahun sebelum peristiwa Hijrah ke Madinah. Rasulullah juga melakukan malam pertama dengan ‘Aisyah radiyallahu ‘anha pada bulan Syawal.

Kisah menikahnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan ‘Aisyah radiyallahu ‘anha pada bulan Syawal ini dijadikan landasan dasar anjuran menikah di bulan Syawal untuk ummat Islam.

Baca juga artikel favorit lainnya: Takdir Membuatku Berjodoh dengan Dia – Part I

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, pernikahan Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam dengan ‘Aisyah di bulan Syawal bertujuan untuk menepis anggapan bahwa menikah di bulan Syawal adalah kesialan di mana kaum Arab jahiliyah pada zaman itu khawatir akan terjadi perceraian. Keyakinan ini tidaklah benar. (Al-Bidayah wan Nihayah, 3/253)

Sahabat Nabi yang Menikah di Bulan Syawal

Hindun binti Abi Umayyah bin al-Mughirah al-Quraisyah al-Makhzûumiyah

Salah seorang Sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan wanita yang menikah di bulan Syawal adalah Ummu Salamah. Beliau adalah seorang wanita yang mulia dan cerdas karena beliau juga meriwayatkan beberapa hadist.

Setelah suaminya yaitu Abu Salamah wafat dalam Perang Badar, Ummu Salamah dipersunting oleh manusia terbaik di muka bumi yang tak lain adalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi menikahinya pada bulan Syawal tahun ke-empat hijriah.

Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha

Istri Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam selain Aisyah yang dinikahi pada bulan Syawal adalah Saudah bintu Zam’ah. Ayahnya bernama Zam’ah bin Qois bin Abdi Wud dan ibunya bernama As-Syamus bintu Qois bin Amr.

Secara nasab, ibunya adalah sepupu Abdul Muthalib dari jalur ibu. Sehingga Saudah dengan Abdullah (ayah Nabi) adalah sepupu kedua.

Sebelum menikah dengan Rasulullah, Saudah menikah dengan sepupunya, Sakran bin Amr. Beliau masuk Islam bersama suaminya dan ikut hijrah ke Habasyah. Sepeninggal Sakran, Saudah menjadi janda tanpa keluarga yang melindunginya. Sampai akhirnya dinikahi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di usia yang sudah cukup tua. Ketika itu, Saudah telah memiliki 6 putra.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya di bulan Syawal tahun 10 kenabian atau sekitar 3 tahun sebelum hijrah. (Al-Bidayah wan Nihayah Ibnu Katsir, 3/149).

Ketika sudah cukup tua, Saudah memberikan jatah giliran malamnya untuk ‘Aisyah dengan harapan ia bisa tetap menjadi istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai meninggal, sehingga bisa menemani beliau di surga. Terkait peristiwa ini, Allah menurunkan firman-Nya di surah An-Nisa ayat 128.

Saudah bintu Zam’ah meninggal di Madinah pada tahun 54 H. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 471)

Demikian tulisan singkat kami mengenai anjuran menikah di bulan Syawal. Semoga antum diberikan kemudahan untuk dapat melaksanakan pernikahan di bulan Syawal seperti ‘Aisyah, Hindun, dan Saudah yang pernikahannya juga menjadi landasan dan acuan umat Islam terkait anjuran menikah di bulan Syawal.

 

Referensi:

https://sumsel.kemenag.go.id/berita/view/101710/manfaat-puasa-6-hari-di-bulan-syawal-sama-dengan-puasa-1-tahun

https://konsultasisyariah.com/5557-anjuran-menikah-di-bulan-syawal.html

https://muslimah.or.id/6281-anjuran-menikah-di-bulan-syawwal.html

https://muslimah.or.id/3906-istri-istri-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam.html

https://almanhaj.or.id/4207-sekilas-tentang-istri-istri-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam.html

Ficky Septian Ali Seorang Suami, Blogger, Penulis Paruh Waktu, Storyteller, Pemuda Hijrah dan Banyak Lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *