Jika kita berbicara tentang hijrah apa yang bisa diinterpretasikan dari kata ini? Sekarang ini, yang namanya budaya hijrah memang sedang ngetrend. Banyak sekali para muslim atau muslimah yang sekarang ini memutuskan berhijrah. Lalu apa arti hijrah pada masa kini? Hijrah berasal dari kata hajaru-yahjuru yang berarti memutuskan, meninggalkan, berpisah, menjauhkan dari, dan berpindah tempat. Dalam Al Quran penggunaan kata hijrah memiliki 3 makna yang berbeda. Berikut akan dijabarkan lebih lanjut.
Yang pertama, hijrah secara fisik hijrah. Maknanya adalah meninggalkan hal-hal duniawi yang akan merusak iman kita terhadap Allah SWT. Secara fisik kita benar-benar meninggalkan hal-hal yang tidak diridhoi oleh Allah SWT. Yang kedua, arti hijrah yang berarti melakukan pemisahan secara psikis. Hal ini maknanya adalah memutuskan apa-apa yang tidak disukai oleh Allah secara psikis atau mental walaupun secara fisik masih berdekatan.
Hal ini tentunya berhubungan dengan tauhid kita. Dimana tingkat keimanan kita menjadi dasar dari semuanya. Misalnya kita tetap bersosialisasi dengan orang-orang yang belum berhijrah tetapi hati dan iman kita sudah berhijrah ke arah yang lebih baik.
Yang ketiga adalah hijrah dalam arti pemisahan secara spiritual. Spiritual disini adalah sekuat tenaga meninggalkan perbuatan yang di larang Allah dan lebih banyak melakukan ibadah yang diperintahkan Allah.
Diatas adalah arti hijrah dalam bahasa Al Quran dan maknanya. Sekarang kita akan membahas makna hijrah dalam arti sejarah. Sebagaimana sudah disebutkan dalam sejarah islam Dalam konteks sejarah, yaitu ketika Rasulullah melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah pada hari Jumat tanggal 13 Rabi‘ul Awwal atau 24 September 622 Masehi. Dalam hal ini, Rasulullah melakukan perpindahan yang bertujuan untuk melakukan perbaikan demi menegakkan dan mempertahankan agama islam yang dahulu kala belum banyak diterima oleh umat manusia.
Daftar Isi
Arti Hijrah di Masa Kini
Arti hijrah dalam konteks masa kini adalah berbenah ke arah yang lebih baik. Tentu ini sangat berhubungan dengan trend berhijrah yang sekarang sedang marak dilakukan para hijabers (sebutan untuk orang yang memulai untuk berhijab). Seperti yang diketahui, secara garis besar hijrah dibedakan menjadi dua aspek. Aspek yang pertama hijrah makaniyah yang artinya berpindah atau meninggalkan dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Aspek yang kedua adalah maknawiyah yang artinya mengubah diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hijrah maknawiyah dibedakan menjadi empat. Pertama, yaitu hijrah i’tiqadiyah (hijrah keyakinan). Hijrah ini maksudnya adalah hijrahnya seorang muslim dan muslimah dengan cara meningkatkan keimanannya dari kemusyrikan yang mungkin akan membuatnya lupa akan keberadaan Allah dan membuat maksiat seenaknya.
Hal ini berarti, seseorang akan berusaha keras meninggalkan hal apapun yang dilarang agama islam. Keyakinannya terhadap syariat yang ditetapkan oleh Allah dan agama islam yang akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Kedua, arti hijrah fikriyah (hijrah pemikiran). Hijrah ini adalah hijrahnya seorang muslim dan muslimah untuk lebih mengkaji islam lebih mendalam.
Seseorang yang berhijrah ini akan lebih mempelajari firman-firman Allah dalam Al Quran dan sabda-sabda Rasulullah. Tujuannya adalah menghindari pemahaman-pemahaman radikal. Sehingga dapat menghindari pemahaman atau pemikiran yang sesat. Ketiga adalah hijrah syu’uriyyah (penampilan fisiknya). Yaitu hijrahnya seseorang yang berusaha merubah penampilan fisiknya menjadi lebih baik.
Seperti misalnya merubah gaya berbusana, yang awalnya tidak berhijab kemudian berhijab. Selain itu juga mematuhi gaya berbusana dan sejenisnya sesuai dengan syariat islam. Contohnya, tidak berhias yang berlebihan, berpenampilan yang tertutup, sederhana. Keempat adalah hijrah sulukiyyah (hijrah tingkah laku atau kepribadian). Hijrah ini maksudnya adalah berhijrah atau merubah diri dalam aspek kepribadian dan tingkah laku.
(Baca juga: Makanan Bergizi Bagi Hati)
Makna Hijrah
Hijrah ini bermakna perubahan yang menjadikan pribadi kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Misalnya saja, kita membiasakan untuk belajar puasa sunnah, menghilangkan perilaku buruk, lebih sopan dan sabar. Hijrah ini bertujuan untuk lebih taat kepada Allah SWT. Tentunya hanya untuk mencari ridho Allah semata. Dewasa ini banyak sekali orang yang memutuskan untuk berhijrah. Tentu hal itu merupakan perubahan yang positif.
Tetapi yang perlu diingat adalah meluruskan niat dalam berhijrah. Jangan sampai arti hijrah kita mempunyai maksud selain mencari ridho Allah SWT. Apalagi maraknya media sosial akhir-akhir ini, berhijrah banyak dimaknai dalam arti yang sempit. Padahal jika memutuskan berhijrah kita memang harus siap berubah bukan tentang penampilan saja tetapi juga meluruskan hati. Artinya, kita harus berusaha sekuat tenaga menjalani perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.
Karakter Orang yang Berhijrah Masa Kini
Berhijrah adalah hal yang wajar dilihat di era sekarang. Banyak sekali orang yang memutuskan untuk berhijrah. Tetapi sangat disayangkan ada segelintir orang yang kurang memahami apa itu arti hijrah yang sesungguhnya. Ada yang berhijrah karena mengikuti trend. Ada juga yang berhijrah karena ingin mendapatkan pujian. Bukan untuk merasa benar atau tidak, tetapi alangkah baiknya berhijrah diniatkan untuk mencari ridho Allah SWT. Nah, di bawah ini akan dijelaskan tentang karakter orang berhijrah masa kini, antara lain:
Hijrah di Media Sosial
Apa maksud dari hijrah di media sosial? hijrah di media sosial bukan hal baru di era serba canggih ini. Penggunaan media sosial seperti Instagram kartun muslimah bercadar, Facebook, Twitter banyak terdapat kata-kata atau motivasi islami. Hal ini tentu wajar-wajar saja, karena penggunaan media sosial memang lebih efektif buat ajang dakwah demi tegaknya syariat agama islam. Tetapi yang perlu digaris bawahi adalah niat dalam berhijrah. Jangan sampai kita “berdakwah” atau mengajak kebaikan tetapi terkesan pamer atau berusaha dengan sengaja menunjukkan diri.
Hijrah Fisik
Nah, karakter kedua ini biasanya terjadi secara drastis. Seseorang yang metuskan untuk merubah penampilan fisiknya lebih baik tentu tidak salah. Hal itu malah terlihat baik. Tetapi perubahan fisik harus disertai dengan perubahan hati. Ada iman yang kuat yang menjadi pondasi kita dalam berhijarah. Misalnya saja, kita tiba-tiba merubah penampilan dengan bercadar, pakaian longgar dan berjilbab lebar atau celana cingkrang tetapi kelakuan belum nampak berubah lebih baik. Jangan sampai kita dianggap hanya ingin terlihat alim saja.
(Baca Juga: Jangan Pernah Berputus Asa dari Rahmat Allah)
Mendadak Dakwah dengan Merasa Paling Benar
Tidak ada salahnya untuk mendakwahkan agama Allah. Malahan kita dianjurkan untuk menyampaikan ajaran islam walaupun hanya sedikit. Tetapi yang perlu ditekankan disini adalah cara kita dalam berdakwah. Jangan sampai kita mendadak menjadi ahli agama dan menjudge orang-orang yang belum berhijrah dengan kata-kata atau kalimat yang tidak mengenakkan. Ada cara yang pantas untuk berdakwah yaitu merangkul bukan menghakimi siapapun.
Itulah arti hijrah pada masa kini; antara hijrah hati dan kelakuan. Namun, seharusnya berhijrah merupakan perubahan yang dilakukan oleh seseorang agar menjadi lebih baik. Baik itu dalam berpenampilan, maupun hati, dan kelakuan. Selayaknya kita semua harus belajar untuk menjadi yang lebih baik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Dengan begitu, para pembaca bisa lebih memahami makna kata hijrah yang sebenarnya.
Jangan bagikan artikel ini, kecuali bermanfaat! 🙂