Untuk Sahabat
Untuk Sahabat,
Berapa tahunkah kita telah bersahabat?
Setahun, dua tahun atau mungkin sudah lebih dari 10 tahun lewat?
Apakah engkau baik-baik saja, sehat wal afiat?
Dear Sahabat,
Mungkin kita tak lagi seperti dulu, tak lagi saling jumpa setiap saat.
Terpisahkan oleh waktu, jauhnya jarak dan juga tempat.
Bertemu pun tak lagi kita sempat.
Mungkin karena kesibukanmu yang terlalu banyak rapat,
Atau schedulemu yang sudah sedemikian padat.
Dear Sahabat,
Bagaimanakah keadaan dirimu kepada Tuhanmu Sang Pemberi rahmat?
Adakah engkau semakin dekat?
Semakin tunduk dan patuh serta senantiasa taat?
Ataukah engkau semakin jauh dari-Nya karena terus bermaksiat?
Tak sanggup melepaskan diri dari bujukan syahwat?
Dear Sahabat,
Sungguh kuingin persahabatan ini langgeng hingga akhir hayat,
Antara dirimu dan diriku, hingga ke Surga-Nya yang penuh nikmat.
Di atas dipan yang ditinggikan, saling bercengkerama dan melihat.
Bersenda gerau, tertawa bahagia dan saling mengingat,
Tentang kisah kita di dunia yang saling memberikan nasehat,
Saling mengingatkan perihal datangnya hari kiamat,
Dan adanya hidup kekal nan abadi kelak di akhirat.
Dear Sahabat,
Ku berharap kelak kita ‘kan selamat,
Menyeberangi jembatan tipis nan tajam di atas Shirath,
Yang di bawahnya terbentang Neraka yang hitam pekat,
Yang di sekitarnya ada kait-kait yang menarik siapa saja yang didapat.
Setiap yang beriman diharuskan untuk lewat,
Ada yang tergelincir, tersobek-sobek, merangkak dengan lambat.
Ada yang berjalan, berlari, berkuda bahkan bagaikan kilat.
Merekalah yang beruntung, yang mampu berlalu dengan cepat.
Dear Sahabat,
Semoga Allah terus menganugerahkan kita taubat,
Hingga ajal datang menjemput hayat.
Kucukupkan sampai di sini wahai sahabat,
Semoga kita berjumpa lagi nanti, Insyaallah di akhirat.
Source: FB Boris Tanesia
Gambar: