hijrah, Menikmati Karya Ulama

Bukti Ketulusan Hati: Menginginkan Kebaikan untuk Orang Lain

Bismillah. Alhamdulillah. Washalatu wassalamu ‘ala rasulillah.

Kita masih berada dalam serial Menikmati Karya Ulama dengan membaca sebuah karya dari seorang ulama besar yaitu Al Imam Abu Zakariya Yahya bin Syarf bin Muury bin Hasan bin Husain, atau lebih dikenal dengan nama Al Imam An Nawawi rahimahullahu ta’ala.

Perintah Tolong Menolong

Penulis –yaitu Al Imam An Nawawi rahimahullahu, melanjutkan kata pengantarnya dengan membawakan firman Allah ﷻ dalam surah Al Maidah ayat ke-2.

 وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.

Ayat yang menunjukkan perintah untuk saling tolong menolong dalam kebaikan.
Yaitu semua hal yang dicintai dan diridhai Allah, berupa amalan lahiriyah maupun batiniyah, dari hak Allah maupun hak sesama manusia.

Dan juga tolong menolong dalam ketakwaan. Yaitu dalam meninggalkan hal-hal yang tidak disukai Allah dan RasulNya, berupa amalan lahiriyah maupun batiniyah.

Hendaknya setiap orang melakukan hal ini, yaitu kebaikan dan ketakwaan.
Dan membantu saudaranya dalam kebaikan dan ketakwaan

Lihat tafsir As Sa’di dalam ayat ini. https://quran.ksu.edu.sa/tafseer/saadi/sura5-aya2.html 

Keuntungan Menolong

Menolong pihak lain ada kalanya butuh pengorbanan.
Menolong pihak lain seringkali menjadikan kita merubah rencana aktivitas.

Semula ingin pergi jalan-jalan bersama keluarga, mendadak berubah karena di tengah perjalanan harus membantu korban kecelakaan.

Semula ingin bersantai melepas lelah di rumah pada akhir pekan, mendadak berubah dengan letih dan lelah karena harus mengantar tetangga yang sakit untuk berobat.

Apa keuntungannya menolong?

Apakah hanya letih, lelah, dan kehilangan rencana yang telah tersusun indah?

Tidak demikian, Nabi ﷺ mengabarkan bahwa Allah akan senantiasa menolong hambaNya, selama hambaNya tersebut menolong saudaranya.

وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ، مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ


Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah : 26.567. https://app.turath.io/book/9944?page=30011 

Ternyata pertolongan yang kita berikan kepada pihak lain, keuntungannya akan kembali kepada diri kita sendiri. 

Dan yang akan menjadi balasannya adalah pertolongan Allah.

Jika yang menolong adalah Al Qawy; Yang Maha Kuat, Al Qadir; Yang Maha Berkuasa, Ar Razaq; Yang Maha Pemberi Rizqi, maka tentu pertolongannya sangat hebat dan sempurna.

Bersemangatlah dalam menolong saudaramu!

Pertolongan Terbesar

Dari berbagai bentuk pertolongan, maka pertolongan terbesar adalah memberikan ilmu dan petunjuk menuju kebaikan dan ketaatan.

Karena dengan ilmu dan petunjuk tersebut, manusia akan mengenal Rabb-nya dan mengetahui apa saja yang dicintai atau dibenci Rabb-nya.

Oleh karena itu Nabi memberikan kabar gembira kepada Ali pada saat perang khaibar.

Beliau ﷺ bersabda

فَوَاللهِ لَأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ

Demi Allah, sungguh satu orang saja mendapatkan petunjuk dari Allah dengan perantaramu, itu lebih baik bagimu dibandingkan unta merah.

[Shahih Al Bukhari 2942] https://app.turath.io/book/1681?page=4646 

Unta merah.
Sebuah simbol kehormatan dan kekayaan.

Ganjaran bagi mereka yang menjadi perantara dan menolong saudaranya untuk mendapatkan petunjuk.

Ini jauh lebih bernilai dibandingkan sekedar memberi harta, pakaian, makanan.
Meskipun itu semua baik, tetapi ilmu adalah yang terbaik.

Karya Ini Untuk Menolong

Untuk itu karya ini hadir.

Riyadhush Shalihin ini hadir.Untuk menolong setiap orang yang membutuhkan panduan.

Untuk mewujudkan tujuan penciptaan.

Meneladani Nabi dan generasi terbaik.

Sehingga kehidupan pun menjadi baik.

Mampu bertahan dalam segala kondisi.

Senang maupun susah.

Beliau mengatakan

وَأَرجُو إنْ تَمَّ هذَا الْكِتَابُ أَنْ يَكُونَ سَائِقًا للمُعْتَنِي بِهِ إِلى الْخَيْرَاتِ حَاجزًا لَهُ عَنْ أنْواعِ الْقَبَائِحِ والْمُهْلِكَاتِ

Aku berharap jika buku ini selesai, bisa jadi panduan bagi orang yang mempelajari untuk berbuat kebaikan. Dan pintu yang menutup dari keburukan.

Bukti Ketulusan

Beliau ingin mendapatkan kebaikan dengan karya ini.

Bukan pujian, tapi hanya ingin menolong.

Bukan ketenaran, tapi ingin balasan yang lebih baik dari dunia seisinya

Sehingga beliau maksimal dalam berkarya.

Tulus dalam memberi.

Inikah hal yang harus kita teladani, yaitu membantu dengan niat agar dibantu Allah.

Bukan pamrih dari orang lain

Anda mau dibantu Allah?

Bantu orang lain.

Miliki mental memberi, bukan menanti pemberian.

Sehingga karya inipun ditolong Allah.

Dengan keberkahan yang ada dan mengalirnya kebaikan dalam waktu yang lama.

Jujurlah, Allah Akan Wujudkan

Dan Allah mengabulkan keinginan tersebut.

Menunjukkan kejujuran keinginan beliau.

Dengan perjalanan waktu yang cukup lama ini, semakin terlihat betapa banyak faedah dari karya ini.

Berapa banyak orang dapat hidayah dari buku ini.

Inipun sebuah pelajaran penting bagi kita.
Anda ingin sesuatu? Berusahalah dan mintalah pertolongan kepada Allah

Kemudian perbaiki niat.

Jika anda jujur, Allah akan wujudkan keinginan tersebut.

Paket Komplit

Di antara bentuk ketulusan beliau juga adalah kemudahan yang ada pada karya ini.

Kemudahan bagi kita yang akan sulit sekali jika harus menyeleksi ribuan hadits.

Beliau menyatakan bahwa karya ini hanya berasal dari hadits-hadits yang shahih

وَأَلتَزِمُ فيهِ أَنْ لا أَذْكُرَ إلاّ حَدِيثًا صَحِيحًا مِنَ الْوَاضِحَاتِ، مُضَافًا إِلى الْكُتُبِ الصَّحِيحَةِ الْمَشْهُوراتِ

Dan aku berusaha tidak menyebutkan kecuali hadits hadits yang shahih dan jelas. Yang berasal dari kitab kitab shahih yang sudah terkenal.

Kemudian setelah memberikan validasi terhadap hadits-hadits yang beliau bawakan, beliau pun mengatakan bahwa isinya adalah semua yang dibutuhkan bagi hamba untuk menuju akhirat.

Buku yang sudah disusun sedemikian rupa, full package, komplit, amalan hati dan lahir.

Mengandung motivasi dan ancaman.

Sangat memudahkan kita untuk belajar, mendapatkan ilmu yang shahih dengan kurikulum terbaik.

Ini salah satu sebab istimewanya karya beliau tersebut.

Tidak Ada yang Sempurna

Apa yang divalidasi oleh penulis tersebut merupakan upaya maksimumnya.

Meski demikian, di sana ada beberapa yang diberi catatan oleh para ulama.

Tidak ada karya yang sempurna.

Tidak ada kitab yang sempurna, kecuali Kitabullah.

Akan tetapi catatan atau kritikan tersebut tidak banyak.

Jumlahnya tidak banyak. 

Hanya sekitar 40-an hadits, dari total hadits yang beliau bawakan mencapai 1800-an

Dengan demikian jika kita berikan score maka masih sangat bagus.

Itupun jika memang kalau dianggap salah.

Sementara itu catatan atau kritikan tersebut bisa masuk dalam kategori khilaf ijtihadi.

Yang mungkin beliau salah, atau mungkin yang memberi kritikan yang salah.

Sehingga tidak ada yang merendahkan beliau dengan sebab tersebut.

Apa yang Beliau Minta?

Dan di akhir mukadimahnya ini, beliau mempunyai sebuah keinginan.

 وأَنَا سَائِلٌ أخًا انْتَفعَ بِشيءٍ مِنْهُ أَنْ يَدْعُوَ لِي وَلِوَالِدَيَّ، وَمَشَايخي، وَسَائِرِ أَحْبَابِنَا، وَالمُسْلِمِينَ أجْمَعِينَ

Dan aku minta kepada pembaca untuk mendoakan aku dan kedua orang tua, dan guru gurunya dan sahabatnya dan umat Islam seluruhnya.

Inipun merupakan bukti ketulusan karya beliau.

Beliau tidaklah minta dunia.

Tidak minta harta maupun bayaran atas kerja kerasnya tersebut.

Beliau minta dido’akan

Agar mendapatkan kebaikan dan keberkahan.

Dan kebaikan serta keberkahan tersebut pun bukan hanya dirinya. 

Bukan hanya untuk komunitas nya.

Tetapi untuk seluruh kaum muslimin.

Semoga Allah merahmati beliau. 

Semoga Allah merahmati kedua orang tua beliau.

Semoga Allah merahmati guru-guru beliau.

Semoga Allah merahmati sahabat-sahabat beliau.

Dan semoga Allah merahmati kaum muslimin dimanapun mereka berada.

Wa shalallahu ‘alaa nabiyyinaa muhammad. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Referensi

 

Keyword: 

Tolong Menolong, Egois, Ketulusan, Kejujuran, Karya Ulama, An Nawawi, Riyadhush Shalihin, Doa Kebaikan

Tinggalkan komentar