Ketika Seseorang Mendahulukan Kepentingan Dunia
Mohon maaf. Mungkin judulnya terlalu kasar. Itu adalah perkataan dari seseorang yang entah mengapa benci dengan Sunnah.
Sudah bergelar doktor, bahkan profesor, tapi mengapa pendapatnya jauh dari dalil?!
Ada yang bilang: Nabi -shallallahu alaihi wasallam- tidak dijamin masuk surga. Ada yang menyimpulkan: Jenggot mengurangi kecerdasan, semakin panjang jenggotnya semakin goblok orangnya. Ada juga yang membolehkan LGBT. Dan masih banyak contoh-contoh konyol lainnya.
Jangan heran, memang seperti itulah jadinya, bila seseorang mendahulukan dunia di atas akhiratnya.
Hal ini telah lama disinggung oleh Ibnul Qoyyim -rohimahulloh-:
“Setiap orang dari kalangan ULAMA yang lebih mendahulukan dunia dan mencintainya; pasti dia akan berkata tidak benar atas nama Allah di dalam fatwa dan hukumnya, begitu pula dalam kabar dan keputusannya. Karena hukum-hukum Allah -subhanah- seringkali tidak sejalan dengan keinginan-keinginan manusia”. [Al-Fawaid, hal: 100].
Bahkan hal ini telah lama disinggung Allah dalam Alqur’an:
“Maka setelah mereka, datanglah generasi yang mewarisi kitab (Taurat), yang mengambil harta dunia yang rendah ini, lalu mereka berkata: ‘kami akan diberi ampun (atas dosa ini). Dan apabila harta dunia yang seperti itu datang lagi kepada mereka; mereka juga akan mengambilnya lagi. Bukankah mereka sudah terikat perjanjian dalam kitab (Taurat), bahwa mereka tidak akan mengatakan atas nama Allah kecuali yang benar, dan (bukankah) mereka telah mempelajari isi kitab itu?! . Negeri akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa, maka tidakkah kalian mengerti.” [QS. Al-A’rof: 169].
Lihatlah bagaimana Allah menjelaskan bahwa di sana ada ulama-ulama dari ahli kitab yang mencari dunia dengan mengatakan kebatilan atas nama Allah. Inilah tindakan mendahulukan harta dunia di atas kenikmatan negeri akhirat, padahal kenikmatan negeri akhirat jauh lebih baik bagi mereka!
Sebagaimana ini terjadi pada ulama dari kalangan ahli kitab, ini juga telah banyak terjadi pada ulama dari umat ini. Begitulah faktanya, memang Nabi -shallallahu alaihi wasallam- telah bersabda bahwa sebagian umat ini akan mengikuti langkah buruk umat-umat sebelumnya.
Semoga Allah melindungi diri kita dari keburukan ini.. dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya, amin.
Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny, MA
Source: Indonesia Bertauhid Official