Mungkin banyak dari kita yang ragu untuk mulai menulis hanya karena takut dan merasa tak akan ada yang membacanya.
Namun, yang perlu diketahui adalah bahwa sebuah tulisan, meskipun manfaatnya tidak diperhatikan langsung, bakal menjadi sangat bermanfaat di masa depan. InsyaAllah.
Seperti benih yang ditanam di tanah, tulisan kita bisa tumbuh menjadi pohon kebaikan yang menghasilkan buah di kemudian hari. Dan buah ini bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang, bahkan ketika kita sudah tiada.
Jadi, jangan pernah meremehkan nilai dari sebuah tulisan, terutama tulisan2 yang berisi dengan kebaikan.
Lihatlah bagaimana karya-karya para ulama kita, seperti Imam An Nawawi rahimahullahu, tetap hidup dan memberikan manfaat ratusan tahun setelah ditulis. Salah satu karya beliau yang paling dikenal, Riyadhush Shalihin (Taman Orang-orang Shalih), adalah bukti nyata dari sebuah tulisan yang penuh keberkahan.
Imam An Nawawi tidak menulis untuk ketenaran atau pujian, tetapi untuk menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Beliau memahami bahwa menulis adalah salah satu cara untuk meninggalkan kebaikan yang tak lekang oleh waktu.
Sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ dalam haditsnya, ada tiga amalan yang pahalanya akan terus mengalir meskipun seseorang telah meninggal dunia:
- Sedekah jariyah
- Ilmu yang bermanfaat
- Doa anak yang sholeh
Ketika kita menulis sesuatu yang baik dan bermanfaat, kita sebenarnya sedang menanam ilmu yang bisa menjadi amal jariyah. Tulisan kita semoga bisa menjadi nasihat yang dibaca oleh seseorang di saat mereka membutuhkannya, atau menjadi sumber inspirasi yang mendorong seseorang melakukan kebaikan.
Jujur. Saya sangat bahagia sekali ketika melihat temen2 di LinkedIn banyak yang mulai menulis lagi. Semoga bisa menjadi ladang amal yang terus tumbuh subur di dunia dan berbuah manis di akhirat nanti.
Aamiin.
#PMTalks #SalafWays #ShariaLifeStyeGeek