Apakah Hijrah Kita Sudah Benar? – Hijrah, dalam konteks yang sebenarnya, adalah langkah tulus kita untuk meninggalkan segala sesuatu karena Allah. Termasuk meninggalkan keburukan dan segala yang dilarang oleh-Nya.
Dalil Pentingnya Hijrah
Antum mungkin bertanya, mengapa hijrah begitu penting dalam Islam? Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an,
“Dan barangsiapa yang hijrah karena mencari keridhaan Allah, niscaya ia akan mendapatkan tempat yang luas di bumi ini dan rezeki yang banyak. Dan barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya, kemudian maut mengejar mereka, maka sesungguhnya balasan bagi mereka ada pada Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nisa: 100)
Firman-Nya ini memberi pengertian bahwa hijrah yang dilakukan dengan niat ikhlas untuk mencari keridhaan-Nya akan mendapatkan keberkahan dan pahala yang besar.
Apakah Hijrah Kita Sudah Benar?
Setelah memahami alasan pentingnya hijrah, mungkin dalam prosesnya Antum bertanya-tanya, ‘apakah hijrah saya sudah benar?’
Dalam proses berhijrah, juga penting bagi kita untuk memilih metedologi dan manhaj yang sesuai dengan ajaran Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan para Sahabat, yaitu manhaj Salaf.
Hijrah ke manhaj salaf merupakan langkah yang membawa kita dekat dengan sunnah Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Kita belajar dari mereka, mengikuti jejak langkah mereka, dan menjauhkan diri dari bid’ah dan kebiasaan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Di dalam manhaj salaf, kita menemukan kebenaran yang telah diwariskan oleh para Salafush Sholeh (Siapa Itu Salafush Sholeh? Baca: 3 Alasan Harus Memilih Manhaj Salaf). Kita belajar memahami Al-Quran dan As-Sunnah dengan landasan yang kuat dan tidak terpengaruh oleh pendapat individu atau tren modern yang tidak memiliki dasar yang kuat.
Ada beberapa keberkahan yang dapat kita rasakan ketika hijrah ke manhaj salaf, di antaranya:
- Antum akan merasakan kelegaan dan ketenangan dalam menjalani kehidupan
- Antum akan mendapatkan kejelasan dalam menjalankan ibadah
- Antum akan diberi petunjuk yang benar dalam berbagai aspek kehidupan
- Hijrah ke manhaj salaf adalah jalan yang membawa antum menuju ridha Allah dan kesuksesan di dunia dan akhirat
Hijrah ke manhaj salaf adalah panggilan hati untuk kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah sebagai sumber utama pengambilan hukum dan pemahaman agama. Mengapa? Karena Al-Quran adalah firman Allah yang sempurna dan As-Sunnah adalah petunjuk Nabi Muhammad ﷺ yang terbaik.
Di dalam sebuah hadist yang shahih, Rasulullah ﷺ bersabda,
“Sesungguhnya aku tinggalkan pada kalian dua perkara yang jika kalian pegang teguh keduanya, kalian tidak akan tersesat: Kitabullah (Al-Quran) dan Sunnahku.”
Hijrah kita sudah benar apabila perubahan kita bukan sekadar berpindah tempat secara fisik, tetapi lebih dari itu, hijrah adalah perubahan hati, pikiran, dan perilaku. Hijrah kita sudah benar jika meninggalkan segala bentuk kemaksiatan dan mendekatkan diri kepada Allah dengan amal yang baik.
Ketika hijrah kita sudah benar, kita merenungkan kembali jalan hidup kita, mencari kebaikan, dan menjauhi segala hal yang tidak berkenan di sisi-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman dalam Al-Qur’an,
“Dan berhijrahlah kamu kepada Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah utusan-Nya kepadamu. Oleh karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku” (QS. Ath-Thalaq: 15)
Firman-Nya tersebut mengajak kita untuk berhijrah kepada Allah dengan taat dan patuh terhadap perintah-Nya.
Hijrah kita sudah benar apabila perubahan yang berlangsung ada di dalam setiap aspek kehidupan kita. Terdapat beberapa hal yang harus Antum tinggalkan, antara lain:
- Kebiasaan buruk (sholat masing bolong-bolong, maksiat, berbohong, melawan orang tua, dsb),
- Teman yang negatif
- Lingkungan yang buruk dan tidak mendukung, dan
- Segala hal yang menghalangi kita untuk beribadah dengan sebaik-baiknya.
Hijrah kita sudah benar jika kita menjadi pribadi yang lebih baik, lebih taat, dan lebih dekat dengan Allah.
Antum mungkin bertanya, mengapa kita berhijrah dari satu kota atau negeri ke yang lain? Kita berhijrah dari pergaulan yang buruk kepada pergaulan yang baik karena kita ingin meningkatkan kualitas amalan kita.
Artinya, jika tempat tinggal kita tidak mendukung untuk meningkatkan kualitas amalan kita (misalnya banyak perbuatan sia-sia), tidak salah jika kita berpindah tempat.
Namun, perlu diingat, hijrah yang sejati tidak hanya terbatas pada perpindahan tempat dan pergaulan yang baik. Hijrah yang sejati melibatkan perubahan dalam hati, perilaku, dan amalan kita sesuai dengan ajaran Islam yang shahih.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (Ar-Ra’d: 11).
Firman-Nya ini menegaskan betapa pentingnya hijrah dari keadaan yang buruk menuju keadaan yang lebih baik.
Sebagai umat Muslim, kita memiliki pedoman yang jelas dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Allah telah memberikan kita kecerdasan dan kebijaksanaan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah. Kita dianjurkan untuk mencari ilmu dari mereka yang berilmu, mengambil petunjuk dari dalil-dalil shahih yang ada.
Maka, mari kita renungkan kembali apakah hijrah kita sudah benar dan sesuai dengan ajaran Islam yang shahih. Perbaiki niat dan amalan kita agar hijrah kita menjadi langkah yang bermakna di sisi Allah.
Hijrah kita sudah benar jika kita dapat mengubah amalan buruk kita menjadi amalan yang baik. Jadikan hijrah kita sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas ibadah kita.
Hijrah yang sejati adalah hijrah yang melibatkan perubahan hati, perilaku, dan amalan kita sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Semoga Allah memperbaiki hijrah kita dan memberikan petunjuk kepada kita dalam menjalankan hidup yang lebih baik. Amin.
Wabillahit-taufiq.
Referensi:
https://rumaysho.com/19294-berhijrah-masih-separuh-hati.html