Sebenarnya kata “pacaran” ini berasal dari istilah syari. Namun sekarang maknanya sudah bergeser.
Dulu di penghujung Melayu, ketika seorang pemuda menyukai seorang perempuan, ada ketertarikan ingin berta’aruf, maka ia akan mulai mendatangi rumahnya di malam hari untuk bertemu dengan ayah si perempuan.
Di luar ia mengatakan keinginannya.
Kemudian Ayah si perempuan keluar untuk mendatangi pemuda itu, lalu menanyakan apakah ia serius?
Ketika ia menjawabnya dengan mengatakan serius, maka calon istrinya akan ditandai dengan daun pacar.
Kemudian menunggulah mereka untuk menikah selama 40 hari.
Calon istri akan belajar kepada ibunya supaya menjadi seorang istri yang baik. Sedangkan calon suaminya akan belajar untuk menjadi seorang suami yang baik, termasuk dalam hal mencari nafkah.
Masa menungu inilah yang dulu dimaksud dengan pacaran yang syari.
Pacaran untuk mereka yang sedang menunggu. Dipacari, untuk calon istri yang diberikan daun pacar.
“Tidaklah sekali-kali lelaki berkhalwat dengan seorang wanita, melainkan yang ketiganya adalah setan”
(SABDA RASULULLAH SAW)
Pacaran yang terjadi di masa sekarang adalah perbuatan yang sangat jauh dari arti yang sebenarnya.
Sesungguhnya saat ini syaithon telah menjadi penengah (orang ketiga) di antara keduanya. Mereka selalu membisikkan pada keduanya untuk berbuat kemaksiatan.
Lalu mereka buat syahwat keduanya untuk bergejolak. Kemudian hilanglah rasa malu di antara keduanya. Sehingga kemaksiatan menjadi terlihat indah di hadapan mereka berdua.
Secara terus menerus.
Syaitan tidak akan berhenti sampai keduanya menyatukan diri dalam kenistaan, yaitu berzina. Terus menerus mulai dari yang paling ringan hingga akhirnya jatuh pada perzinaan.
Sesungguhnya seperti itulah keadaan pacaran yang terjadi pada saat ini.
Karena itu, apapun yang terjadi, jauhilah pacaran.
Jangan takut untuk tidak memiliki pacar untuk saat ini, lagipula sesungguhnya jodoh kita sudah ditetapkan oleh Allah.
Belum tentu pacar kita sekarang adalah jodoh kita yang akan menikah dengan kita.
Kita harus menunggu dan bersabar.
Sesungguhya luasnya samudera pun tidak akan pernah bisa memisahkanmu dari jodohmu. Yakinlah, ketetapan Allah itu pasti. Allah akan memberikan jodoh yang terbaik untukmu.
Jangan takut sendiri, sekarang persiapkan diri hingga kata halal menghampiri. Gak usah pacaran, menikah saja.
Artikel lainnya tentang menikah: Klik di Sini!
#semangatmenikah
Makanan Bergizi Bagi Hati untuk Meningkatkan Kadar Iman Sama halnya seperti tubuh, hati juga butuh…
Ibadah Puasa - Puasa adalah menahan. Maksudnya adalah menahan dari segala hal-hal yang masuk ke…
Anjuran Menikah di Bulan Syawal - Bulan Syawal merupakan bulan yang juga istimewa, karena pada…
Keistimewaan di Bulan Ramadhan Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diturunkanlah…
Jangan Terlalu Baper Dengan Urusan Dunia Baper Hukumnya Haram Bawa perasaan atau baper ini hukumnya…
Mungkin diantara kita sesama muslim sudah sering mendengar kalimat "Aku Mencintaimu Karena Allah". Ya. Kita…
Tinggalkan Komentar