nasihat, hijrah

Makanan Bergizi Bagi Hati

Makanan Bergizi Bagi Hati untuk Meningkatkan Kadar Iman

Sama halnya seperti tubuh, hati juga butuh makanan bergizi.

Sering kali, kita begitu pilih-pilih terhadap makanan dan minuman yang hendak dikonsumsi tubuh. Harus yang enak, bergizi, memiliki banyak vitamin dan lainnya.

Namun, kita mengabaikan kebutuhan hati kita. Padahal hati juga membutuhkan makanan yang bergizi. Lantas apa makanan yang bergizi bagi hati dan ruh kita?

Makanan yang bergizi bagi hati ini ada pada kegiatan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala. Agar hati mendapatkan makanan yang bergizi, kita harus senantiasa memperbanyak Doa, Dzikir, Tilawah Al Qur’an dan hadir pada Majelis Ilmu.

Makanan bergizi bagi hati ini akan membantu meningkatkan Iman kita.

Kita semua tahu bahwa terkadang Iman seseorang ada kalanya naik dan ada kalanya turun.

Saya sendiri sering mengalami hal ini.

Biasanya kita merasa sangat malas untuk beribadah dan ternyata ini adalah tanda menurunnya Iman kita. Hal ini disebabkan karena kurangnya asupan makanan bergizi untuk hati kita.

Sebagaimana jasad, adapula hal yang bisa menjadi racun untuk hati kita dan perlahan akan membunuh keimanan seseorang. Racun ini datang dari kemaksiatan yang dilakukan seseorang.

 

Kemaksiatan adalah Penyebab Rusaknya Hati

Kemaksiatan adalah faktor yang dapat mematikan hati seseorang. Allah telah menghalalkan sesuatu dan mengharamkan sesuatu. Termasuk pada makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh kita.

Ketika tubuh mengkonsumi makanan dan minuman yang halal dan bergizi sesuai dengan kebutuhannya, maka akan baik tubuh seseorang tersebut.

Namun hasilnya akan berbeda ketika yang dikonsumsi adalah makanan dan minuman yang diharamkan. Hasilnya akan membuat kerusakan baik pada tubuh dan juga hatinya.

Kita semua tahu bahwa Allah melarang kita untuk mengkonsumsi daging babi, karena ternyata disana terdapat berbagai macam penyakit.

Allah juga melarang kita untuk mengkonsumsi khamr. Karena dapat membawa ketidaksadaran yang menyebabkan kegilaan dan bahkan dapat membawa pada kematian.

Makanan dan minuman yang haram ini jelas membawa penyakit pada hati.

Saya disini ingin berpesan untuk teman-teman agar mulai mencari rezeki dengan cara yang halal. Rizki yang halal ini pun akan digunakan untuk membeli makanan dan minuman yang halal.

Kebaikan-kebaikan akan selalu membawa kita untuk menjadi seseorang yang shalih.

Sementara keburukan akan menjerumuskan kita pada kemaksiatan. Sering kali, harta yang diperoleh dengan cara yang haram digunakan untuk membeli makanan dan minuman yang haram pula. Kemudian setelah itu, keburukan-keburukan lainnya pun mengikuti.

Dasar dari rusak dan matinya hati seseorang ini adalah kemaksiatan-kemaksiatan ini.

Semakin lama melakukan maksiat, semakin rusak hati kita. Sekecil apapun jenis maksiat yang dilakukan ini turut andil dalam kerusakan hati kita.

Na’udzubillahimindzalik.

Semoga kita dihindarkan dari segala bentuk kemaksiatan yang dapat merusak hati kita.

(Baca juga: Keutamaan Mengajarkan Tauhid Untuk Anak)

 

Racun Di Dalam Hati dan Cara Mengobatinya

Manusia pada dasarnya sangat rentan terhadap berbagai penyakit. Baik penyakit di dalam tubuh maupun penyakit yang di dalam ruh dan hati seseorang.

Saya ingin sedikit membahas terkait penyakit di dalam hati. Penyakit ini bermula dari hati yang mulai teracuni oleh kemaksiatan.

Penyakit ini disebabkan oleh kemaksiatan-kemaksiatan yang menyebabkan kematian pada hati manusia.

Saya ingin mengajak teman-teman untuk mencoba mengecek kembali tentang apa yang ada di dalam hati kita. Apakah hati kita dalam kondisi yang baik atau malah sedang sakit.

Hati yang baik selalu menyambut seruan Allah.

Ketika Adzan berkumadang, apa yang harus kita lakukan?

Ya. Tentu saja langsung kerjakan perintah sholat. Mulai ambil air wudhu dan segerakan pergi ke masjid.

Namun, kadang kala kita tidak sadar terlalu asik dengan kepentingan di dunia. Hingga akhirnya seruan Allah terabaikan.

Semoga kita senantiasa dijauhkan dari perkara yang tidak disukai Allah Subhanahu Wa ta’ala.

Mari cek kembali pada hati kita. Apabila ada racun di hati kita, maka segeralah untuk mencari penawarnya dengan bertaubat.

Taubat adalah obat terbaik dan penawarn racun pada hati.

Bertaubatlah dan meminta ampun kepada Allah setiap waktu! Saatnya berhijrah dari berbagai bentuk kemaksiatan.

Berusalah untuk tidak bermaksiat!

Sesungguhnya kemaksiatan itu adalah racun yang dapat mematikan hati dan taubat adalah penawarnya.

Allah Subhanahu Wa ta’ala berfirman,

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

[QS. Yunus/10: 57]

Hati dan ruh manusia lemah dan mudah terserang berbagai macam penyakit. Oleh karenanya ia juga memerlukan perawatan dan pengobatan.

Jika dibiarkan racun-racun pembawa penyakit di dalam hati ini dapat membuat seseorang kehilangan petunjuk dan hidayah.

Jangan biarkan hatimu mati karena racun-racun kemaksiatan.

Bertaubatlah! Beristighfarlah! Pelajari Al Qur’an dan datangilah majelis ilmu.

Semoga kamu akan segera menemukan sebaik-baik obat untuk menyembuhkan hati, jiwa dan ruh yang sakit.

(Baca Juga: Tiada Hijrah Tanpa Ujian)

 

Asupan Bergizi untuk Hati

Sebagai seorang muslim, saya merasa mendapatkan puncak ketenangan hati setelah mulai berhijrah.

Ternyata selama ini hal yang paling saya butuhkan adalah menjadi hamba yang taat. Saya merasa sangat tentram dan damai ketika mulai menjadikan ibadah sebagai sebuah kebutuhan dan ketergantungan.

Saya sendiri baru sadar. Saya kira Allah butuh ibadah saya dan makhluk lainnya. Namun, ternyata saya salah.

Allah tidak butuh ibadah ini. Ternyata kita, hambanya yang butuh beribadah.

Allah Subhanahu Wa ta’ala tidak akan pernah rugi sedikit pun ketika ada hambanya yang tidak taat. Justru hamba yang tidak taat itu yang merugi ketika tidak beribadah kepada Allah.

Setiap hamba membutuhkan ibadah dan Allah telah memberikan petunjuk dari firmannya. Manusia ternyata sangat butuh dan bergantung dengan Allah. Manusia mutlak butuh Allah. Sementara Allah tidak sedikit pun butuh manusia ini.

Sejak awal penciptaannya sendiri, manusia memang diciptakan agar mereka beribadah. Tentang hamba yang menjadi pemimpin di muka Bumi agar selalu bersyukur.

Dan dari semua ibadah yang kita lakukan, semua dampaknya akan kembali pada diri sendiri.

Sama halnya ketika kita bersyukur. Ketika kita bersyukur, kita malah yang semakin diuntungkan. Allah bahkan melipatgandakan nikmat karena rasa syukur kita.

Allah sungguh maha kaya. Tidak sedikit pun Allah membutuhkan ibadah-ibadah kita. Justru kita manusia yang membutuhkan ibadah-ibadah ini yang nantinya akan menjadi keuntungan untuk dirinya sendiri.

Manusia sungguh mutlak butuh Allah.

Adapun Allah dapat mengabulkan setiap doa hambanya dan tidak berkurang sedikitpun harta yang Allah miliki. Melainkan seperti jarum yang dimasukan ke laut dan diangkat, air yang menempel pada jarum itu ibarat sebagian harta Allah yang diberikan pada manusia tanpa mengurangi sedikitpun kekuasaan-Nya.

Masya Allah.

Sungguh indah Allah yang maha bijaksana menciptakan manusia dengan sangat mulia.

Semoga ibadah-ibadah yang senantiasa kita lakukan menjadi makanan yang bergizi untuk hati kita.

Amin.

 

Terima kasih telah membuka sampai dengan baris ini. Semoga artikel ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini.

 

Salam hangat,

Ficky Septian Ali

 

Gambar:

Tinggalkan komentar